5 Bekal Dasar Kurikulum Montessori Yang Bisa Moms Terapkan Di Rumah
Adakah disini Moms yang lagi bingung memilih sekolah mana yang tepat untuk anak-anak? Minggu ini saya sempat membaca salah satu postingan yang menarik seputar tips memilih sekolah untuk anak, mulai dari kurikulum, tenaga pengajar hingga reputasi sekolah pun harus dipertimbangkan.
Baca juga : Meremas Adonan Melatih Motorik Tangan
1. MELATIH KESIAPAN PANCA INDERA
kegiatan ini dapat dilakukan bahkan untuk anak dibawah usia 1 tahun. Beberapa kegiatan yang saya lakukan yaitu dengan memberikan boneka kecil dengan tekstur yang berbeda untuk melatih indera perabanya, mengenalkan banyak rasa saat MPASI untuk melatih indera perasa, memberikan mainan yang mengeluarkan bunyi dan berwarna-warni untuk melatih indera penglihatan dan pendengarannya. Saat si kecil sudah memasuki usia 1-2 tahun, saya mulai memberinya stimulasi rasa dingin dan hangat pada makanan atau minuman. Bahkan saya tak segan mencelupkan jari si kecil pada air yang sedikit agak panas. Selama tidak melukai ya Moms.
2. BAHASA DAN SENI
3. KEHIDUPAN PRAKTIS
Untuk kegiatan yang berkaitan dengan kehidupan praktis ini, lagi-lagi saya harus menyesuaikan sesuai dengan tahapan usianya. Misalnya untuk usia anak 18 bulan, saya mulai mengajaknya membereskan mainan pada box yang sudah saya sediakan, mengajaknya untuk menyikat gigi, melatihnya untuk belajar menyisir rambut bahkan saat ini Nafeesa sudah mulai tertarik belajar mengenakan pakaian sendiri meskipun belum berhasil hehehe. Kegiatan kehidupan praktis pada kurikulum Montessori ini sangat membantu keluwesan anak saat melakukan aktifitas sehari-hari, nilai plus lainnya adalah mengajarkan anak untuk bertanggung jawab sejak dini.
4. ASPEK MATEMATIKA
Saya sering banget mendengar beberapa anak-anak tetangga yang ngedumel saat mengerjakan PR Matematika dan memang kayanya dari jaman dulu pelajaran Matematika adalah pelajaran yang banyak tidak disukai anak-anak ya Moms. berdasarkan pengalaman saya pribadi, ketidaksukaan siswa terhadap pelajaran Matematika yaitu karena belum menemukan cara yang asyik dan menyenangkan saat belajar Matematika. Disinilah peran kita sebagai orangtua di jaman modern untuk menanamkan mind set pada anak bahwa Math is fun! Dan kurikulum Montessori ini cukup berhasil dilakukan oleh ibu-ibu di rumah saat mulai mengajarkan berhitung pada si kecil.
5. ASPEK BUDAYA
Poin terakhir yang juga tidak kalah penting yaitu belajar mengenal budaya bersama si kecil. Banyak hal yang bisa dilakukan contohnya seperti mengenalkan lagu-lagu tradisional atau lagu daerah melalui DVD, atau membeli buku dongeng pengantar tidur dengan tema cerita rakyat Indonesia.
2 Comments
Pingback:
Pingback: