Pelatihan Literasi Keuangan Untuk Perempuan, Prudential Indonesia Bersama Kemen PPPA
Literasi keuangan untuk perempuan atau literasi finansial yaitu pemahamam tentang mengelola keuangan yang baik sehingga kita bisa membuat keputusan yang efektif demi kelangsungan hidup di masa yang akan datang.
Buibuk, apakah pernah mengikuti pelatihan literasi keuangan? Biasanya di RPTRA atau kantor kelurahan suka ada ya penyuluhan soal gimana caranya mengatur keuangan rumah tangga. Belum ada? Tenang, sebenarnya informasi soal literasi keuangan bisa kita dapatkan secara online. Bahkan, saat ini banyak pihak yang peduli dan siap memberikan wawasan serta informasi tentang literasi keuangan terutama untuk perempuan dan ibu rumah tangga.
.
Mengapa Literasi Keuangan untuk Perempuan itu Penting?
Dr. Pribudiarta Nur Sitepu, MM, Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Republik Indonesia menuturkan, perempuan berperan penting sebagai pengatur keuangan keluarga. Stabilitas ekonomis keluarga bisa goyah jika perempuan, dalam hal ini, ibu rumah tangga tidak memiliki wawasan yang memadai dalam mengatur keuangan.
Bahkan, Ibu Sondang Martha, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK mengatakan, perempuan adalah penentu arah kesejahteraan ekonomi keluarga. Oleh sebab itu, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan kesejahteraan perempuan seperti meningkatkan peran mereka dalam dunia kerja, keluarga dan sebagai penopang ekonomi keluarga.
Hal ini menjadi kabar baik tentunya untuk kita ya, Buk. Perempuan tak hanya mampu mengelola saja, namun juga bisa lebih mandiri untuk memiliki penghasilan sendiri.
Baca juga : Bijak Kelola Keuangan Rumah Tangga
Tantangan Literasi Keuangan untuk Perempuan
Meski dinilai sangat penting, namun penyampaian literasi keuangan ini memiliki tantangan tersendiri, yaitu:
- Pertama, perempuan menganggap dirinya sudah mengetahui cara mengelola keuangan dengan baik padahal jika dievaluasi masih banyak kekurangan dan kebocoran
- Kedua, program pendidikan keuangan biasanya bersifat mandiri atau “berdiri sendiri”, sementara perempuan membutuhkan lebih banyak program yang dilakukan secara berkelanjutan dan terus menerus.
- Ketiga, target program pelatihan yang dilakukan masih terbatas frekuensi dan cakupannya. Misalnya, untuk yang berada di daerah terpencil, lebih sulit menerima pelatihan seperti ini.
Kita bisa melihat hasil Survey Nasional Literasi dan Inkulis Keuangan 2019 OJK yang menunjukan bahwa indeks literasi keuangan perempuan masih lebih rendah dari laki-laki, yaitu sekitar 36,13%. Lantaran hal tersebut, pelatihan literasi keuangan untuk perempuan penting untuk diselenggarakan secara berkelanjutan hingga ke pelosok negeri.
.
Prudential Indonesia Konsisten Berikan Pelatihan Literasi Keuangan
Mengingat pentingnya peran perempuan dalam memajukan kesejahteraan bersama, Prudential Indonesia hingga saat ini konsisten menggelar pelatihan literasi keuangan. Memasuki tahun ke 10, Prudential Indonesia bersama Kemen PPPA, kembali membuka kelas bagi perempuan baik itu yang masih single atau belum menikah hingga perempuan dewasa. Bahkan beberapa ada yang sudah lansia namun mereka masih semangat mengikuti materi demi materi yang disampaikan. Beruntung sekali, saya bersama rekan blogger lainnnya berkesempatan untuk mengikuti pelatihan literasi keuangan yang dilaksanakan di Gedung Kemen PPPA, Rabu lalu (14/11).
Fyi, program yang digelar Prudential Indonesia sepanjang satu dekade ini telah memberikan dampak positif kepada hampir 35.000 perempuan yang berada di 36 kota di Indonesia. Sengaja, program ini memang fokus pada keluarga berpenghasilan menengah ke bawah.
President Director Prudential Indonesia, Mr. Jens Reisch mendukung program Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan yang diinisiasi oleh Community Investment Prudential Indonesia. Hal ini, sejalan dengan fokus “We DO Good” Prudential Indonesia untuk mewujudkan kebajikan dan masyarakat lebih berdaya.
Pelatihan Literasi Keuangan yang saya ikuti di Jakarta merupakan lokasi terakhir dari rangkaian Pelatihan yang digelar tahun ini. Dimulai sejak Juni lalu di Kupang, lanjut ke Semarang, Jambi, Bangka, Samarinda, Mamuju, Gorontalo, Ternate, Bima dan Jakarta. Tahun ini Prudential Memang fokus di wilayang Indonesia Timur sebagai target regulator untuk meningkatkan literasi keuangan untuk perempuan di daerah dengan indeks literasi masih tergolong rendah.
.
Materi Literasi Keuangan yang Disampaikan
Setiap peserta akan dibekali buku saku atau buku panduan tentang literasi keuangan untuk perempuan, mulai dari usia muda belum menikah, dewasa, dewasa menikah, dewasa menikah memiliki anak. Materinya disajikan dengan sederhana namun berdampak sekali sebab isinya tentang mengelola keuangan dasar yang mudah dipraktekan.
Para fasilitator yang merupakan karyawan Prudential Indonesia (disebut PRUvolunteers) mengenalkan jenis Lembaga keuangan baik itu konvensional dan Syariah, tabungan, asuransi, pinjaman atau dana pension.
Materi Literasi Keuangan untuk Perempuan Prudential yang disampaikan pada pelatihan akan saya ulas diartikel secara terpisah ya, supaya lebih detail.
Baca juga : PRURide Indonesia 2019, Ajang Olahraga Sepeda Terbesar di Indonesia
3 Comments
Febrianty Rachma
Belum pernah ikut di kelurahan, atau emang ga ada ya di tempatku haha secara diriku kader aktif posyandu yg harusnya jadi garda terdepan info seputar wanita dan anak ya di lingkunganku wkwk. Btw salut banget sama Pru yg selalu peduli dengan literasi keuangan ya, apalagi utk perempuan Indonesia yg harusnya semakin pandai dalam mengatur keuangan keluarga. Ternyata sudah 35000 perempuan Indinesia yg diedukasi seputar keuangan ini ya. Semoga ilmunya bermanfaat
Pingback:
Pingback: