Mari Kelola Sampah Sejak Dini untuk Indonesia menjadi Lebih Bersih, Sampahku Tanggungjawabku
Kelola Sampah Sejak Dini – Saya bersyukur banget, beberapa bulan terakhir diajak untuk terlibat dalam kampanye pelestarian lingkungan. Ada banyak informasi yang baru saya ketahui tentang lingkungan, dan saya rasa semua orang harus tau juga supaya kita sama-sama melek bahwa bumi kita sedang tidak sehat akibat ulah kita sendiri.
Indonesia digadang-gadang sebagai penyumbang sampah kedua terbesar di dunia. Sedih deh, selama ini kok saya sering bangga nenteng plastik belanjaan bermerek, keluar dari Mall sambil minum es kekinian dengan cup plastik, sedotan plastik, dibungkus pula dengan plastik. No feeling guilty at all. Ada yang seperti saya?
That’s why kenapa saya bilang diawal, ada banyak informasi yang saya terima dan sangat mempengaruhi pola hidup saya dan keluarga saat ini. Meski masih dalam tahap basic, tapi seriously, saya ingin melakukan yang terbaik untuk bumi tempat saya tinggal, di masa yang akan datang.
Mulai dari lingkungan terdekat, suami dan anak di rumah saya brain wash untuk diet penggunaan plastik. Alhamdulilah soal buang sampah, keluarga ku sudah terbiasa membuang sampah pada tempatnya, dimana pun dan kapan pun. PR nya sekarang sudah berbeda, yakni mengurangi sampah.
Budaya hidup minim sampah memang harus dibina sejak dini. Kita bisa rasakan sendiri jika dimulai saat kita sudah dewasa seperti ini, akan lebih sulit kan? Jadi, satu solusi yang tepat jika memasukan program bijak mengelola sampah pada anak-anak sekolah dasar baik itu dalam kegiatan ekstra kulikuler maupun dalam kurikulum di sekolah.
Danone-AQUA dan Pemerintah Ajak Siswa SD Kelola Sampah Sejak Dini
Kita tau bahwa Danone-AQUA secara konsisten dan berkelanjutan berpartisipasi aktif untuk menuntaskan permasalahan sampah. Setelah beberapa pekan lalu, Danone-AQUA mengumumkan hasil teknologi filtering sampah plastik milik The Ocean CleanUp
yang saat ini digunakan di Indonesia. Kini Danone-AQUA kembali merangkul anak-anak generasi penerus bangsa untuk mengemban amanat pelestarian alam.
Tak sendiri, Danone-AQUA bersama Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenkomarves), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), serta Universitas Indonesia dan Yayasan Lentera Anak meluncurkan buku panduan pengelolaan sampah untuk guru dan siswa sekolah dasar.
Acara bertajuk “Kelola Sampah Sejak Dini untuk Indonesia Lebih Bersih” memiliki beberapa rangkaian acara diantaranya:
- Peluncuran buku panduan “Sampahku Tanggungjawabku”
- Diskusi tentang bijak mengelola sampah sejak dini yang diterapkan di sekolah
- Program Training of Trainers (ToT) selama 2 hari bagi 150 guru undangan dari 75 sekolah dasar di seluruh Indonesia.
.
Peluncuran Buku Panduan “Sampaku, Tanggungjawabku”
Disampaikan oleh Presiden Direktur Danone-AQUA, Corine Tap, peluncuran buku panduan “Sampahku Tanggungjawabku” merupakan langkah nyata yang dilakukan Danone-AQUA untuk mengedukasi #BijakBerplastik kepada 100 juta konsumen Danone-AQUA. Apalagi melihat data bahwa generasi muda Indonesia menyentuh angka 41% dari populasi. Sehingga mengedukasi mereka merupakan langkah yang efektif untuk mewujudkan Indonesia lebih bersih.
Corine menambahkan, Danone-AQUA saat ini berkomitmen untuk lebih banyak mengumpulkan sampah plastik daripada memproduksi. Hingga saat ini, sekitar 12 ribu ton sampah diolah setiap tahunnya untuk diproduksi kembali menjadi botol daur ulang.
Pada acara peluncuran, perwakilan guru juga menyampaikan, buku panduan “Sampahku Tanggungjawaku” dinilai menarik dan komprehensif, informasi disampaikan secara menyeluruh, kreatif dilengkapi dengan gambar dan tetap memperhatikan konteks lokal. Bahkan disertai dengan lagu, poster warna-warni serta permainan, jadi tidak monoton.
Buku panduan “Sampahku, Tanggungjawabku” disusun dengan sangat baik bahkan melibatkan Kemendikbud supaya tetap sejalan dengan Kurikulum 2013.
Direktur Pembinaan Sekolah Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. H. Khamim, M.Pd., menyampaikan, Pendidikan dianggap sebagai salah satu aspek penting untuk mendorong perubahan kebiasaan termasuk pengenalan isu lingkungan. Modul ini juga dibuat selaras dengan penguatan pendidikan karakter bagi anak-anak di Sekolah Dasar sehingga mereka memiliki rasa cinta terhadap lingkungan.
Mulai Hidup Minim Sampah dengan 3R (Reduce, Reuse dan Recycle)
Kita pasti sudah tau ya perilaku 3R yaitu Reduce, Reuse dan Recycle. Reduce yaitu perilaku mengurangi sampah dalam keseharian bisa dilakukan mulai dari hal sederhana seperti tidak menyisakan makanan. Sebab sisa makanan dipiring akan menjadi sampah pada akhirnya. Sehingga bijak saat mengambil porsi makanan juga menjadi hal penting yang harus diedukasi pada anak-anak. Ambil makan secukupnya dan habiskan.
Berikutnya yaitu Reuse atau menggunakan kembali dengan metode upcycling atau kerajinan tangan. Menarik sekali ketika ada salah satu guru yang bertanya sekaligus curhat bahwa proses Reuse dengan metode kerajinan tangan ini seringkali sampai pada tahap buntu alias ngga tau harus buat apa lagi dengan sampah tersebut atau kalau mau dijual pun sulit, pada akhirnya akan menjadi sampah juga.
Tapi sebenarnya metode kerajinan tangan memiliki value dan daya tarik di kalangan masyarakat lho. Tinggal kitanya yang perlu dan mau belajar untuk membuat karya tangan tersebut memiliki nilai jual serta nilai guna. Bukan sekedar yang digunting dan dilem begitu saja. Banyak tutorial di Youtube yang bisa kita ikuti supaya hasil kerajinan tangan tersebut memiliki daya tarik tinggi. Bahkan, banyak rekan saya yang hunting barang daur ulang yang memiliki nilai estetika.
Selanjutnya yaitu Recycle atau mendaur ulang dengan mencacah, melelehkan dan lainnya untuk membuat produk baru. Berdasarkan pernyataan salah seorang guru diatas, Danone-AQUA yang mengatakan, proses recycle bisa dilakukan dengan bantuan teknologi. Seperti yang sudah Danone-AQUA lakukan yakni memproses ulang sampah yang layak untuk diciptakan kembali menjadi barang yang bisa digunakan. Aqua-Life merupakan produk Air Minum Dalam Kemasan dengan kemasan 100% daur ulang.
Jadi memang kampanye minim sampah dan bijak kelola plastik untuk ngga bisa hanya dilakukan setahun sekali. Tapi harus konsisten dan berkelanjutan serta terukur. Seperti yang dilakukan oleh Danone-AQUA. Bahkan, Danone-AQUA menyediakan saran infrastruktur pendukung seperti bisnis daur ulang, penyediaan dropboxes hingga melakukan kolaborasi dalam kampanye #Bottle2Fashion.
Semoga banyak pihak swasta lainnya yang peduli dan mau ikut bersama-sama dengan Pemerintah dan masyarakat luas untuk mengentaskan permasalahan sampah.
kelola sampah sejak dini, kelola sampah sejak dini, kelola sampah sejak dini, kelola sampah sejak dini, kelola sampah sejak dini, kelola sampah sejak dini, kelola sampah sejak dini