Cara Bijak Menghadapi Orang Yang Tak Menyukai Kita
Dimana pun kita berada tidak akan pernah luput dari pro dan kontra. Jangankan berada di dunia luar dengan banyak keragaman, bahkan didalam keluarga pun pro-kontra tetap akan terjadi. Pro-kontra adalah hal lumrah yang terus akan kita temui sepanjang hayat masih dikandung badan. Namun hanya orang-orang dewasa yang mampu tetap berdiri tegak dengan prinsip dan kebaikan yang melekat pada dirinya.
Apakah kamu pernah merasa sangat terganggu dengan keberadaan orang-orangyang tidak menyukaimu? Tidak mudah memang menghadapi sekelompok orang yang tidak menyukai kita, dengan berbuat baik saja terkadang masih dianggap salah apalagi melakukan kesalahn, akan menjadi viral dan diperbincangkan dimana-mana. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam menghadapi mereka yangtidakmenyukai kita:
1. TAK SEMUA ORANG HARUS MENERIMA KITA
Sadari dalam diri bahwa kita tidak bisa menyukai setiap orang yang ada disekitar kita begitu pun orang lain. Mereka berhak untuk menyukai atau tidak menyukai siapapun namun tentu saja sebagai orang yang berakal dan berhati nurani wajib mengendalikan prasangka untuk tetap menghargai mereka yang bahkan tidak menyukai kita. Ketika kita menerima dengan ikhlas bahwa tidak semua orang harus menerima kita maka lepaslah beban hidup kita.
2. FOKUS PADA KEBAIKAN DIRI SENDIRI
Saya teringat satu statement yang mengatakan bahwa hidup itu kita yang menjalani dan oranglain yang berkomentar. Statement ini menjadi remainder sendiri untuk saya, tidak hanya pada saat menanggapi kometar orang lain namun juga saya tanyakan pada diri saya sendiri, jangan-jangan saya sendiri termasuk orang yang senang mengomentari hidup orang lain. Saat remaja dulu, saya termasuk orangyang reaktif, sedikit saja orang berkomentar maka akan saya balas. Tapi seiring bertambahnya usia dan pengalaman hidup, semakin saya sadar bahwa perilaku tersebut tidak tepat, tidak aka nada habisnya menanggapi orang-orang yang hobinya memang menguliti privasi orang lain. Fokus pada kebaikan diri sendiri, karir, pendidikan, dan menjadi orang yang bermanfaat sudah cukup membuat harimu sibuk dan lupa untuk mengomentari hidup orang lain.
Baca Juga : Menekan Kenakalan Remaja Dari Sudut Pandang Orangtua Dan Keluarga
Baca Juga : Menekan Kenakalan Remaja Dari Sudut Pandang Orangtua Dan Keluarga
3. BERBUAT BAIK CERMINAN DIRI KITA
Tetap bersikap baik kepada orang yang bahkan sangat membenci mu. Bukankah orangtua kita selalu mengajarkan untuk berbuat kebaikan? Niatkan berbuat baik ini untuk menolong mu sendiri atau menunaikan amanah orangtua. Sikap buruknya akan menjadi amal dan sahabat baik dalam hidupnya. Saat kita menanamkan kebaikan maka sahabat yang akan menolong kita di masa depan adalah kebaikan. Sebaliknya saat memelihara keburukan maka sahabat yang akan menemani masa depan kita adalah keburukan itu sendiri.
“Pembalasan paling pahit dari sebuah keburukan adalah dengan mengacuhkan dan tak memperdulikannya.”
4. LAKUKAN DETOKS DIRI
Jika semua hal baik sudah kamu lakukan namun sikap mereka tetap membuatmu merasa sangat terganggu, mungkin sudah tiba saatnya kamu melakukan detos diri dengan mengkoreksi apa yang sudah dan harus kamu lakukan serta melakukan filter teman-temanmu. Hal ekstrem lain yang bisa kamu lakukan yakni keluar dari lingkungan yang tidak sehat bahkan cenderung menjatuhkan prestasi dan karirmu. Jika ini terjadi, kamu wajib lebih berhati-hati.
Hal-hal diatas secara pribadi pernah saya alami sendiri hingga point terakhir pun saya lakukan karena merasa lingkungannya sudah sangat tidak baik untuk karir dan pendidikan saya. At least, setelah bertahun-tahun meninggalkan lingkungan tersebut, beberapa dari mereka ada yang mencari saya dengan alasan menjalin perteman kembali.
3 Comments
Lisa lestari
Betul sekali. Pasti akan ada orang yang tidak suka dengan kota meskipun kita sudah berbuat baik kepada mereka.
Dini
Yang penting juga kita jangan cepet kebawa arus ikutan julid yaa mbaa hahaha. Gemes mau nanggepin yang julid tapi kalau ditanggepin nggak akan ada ujungnya. Kesel iya, selesai nggak.
Pingback: