Memiliki anak usia 2 tahun merupakan moment yang menggemaskan sekaligus PR bagi saya sebagai mama muda yang sama sekali belum memiliki banyak pengalaman soal mendidik anak. Betapa tidak, pada usia ini anak-anak sudah mulai aktif belajar berbicara dan menyerap informasi. Meskipun masih belum benar pelafalannya tapi justru disitulah letak seninya. Seringkali saya dibuat tertawa dengan celotehan Nafeesa yang kadang butuh waktu beberapa menit untuk paham maksud ucapannya. Gak apa-apa, namanya juga proses, sambil dibantu dibenarkan tentunya.

Mommies, di bulan November ini kita akan bertemu dengan hari anak sedunia. Bagi saya, gak ada perayaan spesial namun selalu ada makna tersendiri. Pada peringatan hari anak nasional sebelumnya, saya sempat menuliskan artikel tentang 3 kebutuhan dasar yang wajib dipenuhi orang tua. Dan, kali ini pada Hari Peringatan Anak Sedunia, saya turut berkontribusi melalui tulisan untuk berbagi pengalaman seputar bermain dan belajar di rumah bersama anak.

Siapa diantara Mommies yang sering kebingungan mencari ide aktifitas bersama si kecil di rumah? Saya pun begitu Moms. Karena si kecil bermain dan belajar bersama ibunya sendiri jadi membuat mereka nyaman untuk protes atau menolak saat diajak melakukan salah satu kegiatan yang kurang disukai. Lain halnya anak-anak yang belajar di sekolah (pre-school) mereka cenderung menuruti apa yang diminta oleh gurunya. Belum lagi, perlengkapan belajar di rumah yang seadanya sering kali membuat anak-anak mudah bosan.

Saya ingat betul, salah satu nasehat psikolog bunda Elly Risman yang mengatakan bahwa salah satu kunci keberhasilan orangtua saat mendidik anaknya yaitu dengan menciptakan rasa bahagia. Rasa senang atau bahagia membuat anak-anak nyaman bermain dan belajar bersama kita sebagai orangtuanya. Bunda Elly Risman juga mengingatkan semua orang tua bahwa anak usia 0-7 tahun adalah massa-nya mereka untuk bermain dan merasa bahagia. Janganlah dibebankan dengan pelajaran sekolah. Justru disinilah peran orangtua berfungsi, bagaimana membuat anak-anak merasa bahagia bermain bersama ibu-bapaknya.

 

Berikut ini adalah 3 cara belajar yang menyenangkan di rumah bagi anak usia dini

1. Libatkan anak untuk bermain dengan benda sesungguhnya

Siapa sih yang tidak ingin memiliki perlengkapan belajar anak yang lengkap dan menarik seperti yang ada di sekolah atau kelompok bermain? Namun beberapa perlengkapan tersebut biasanya agak sulit ditemukan dipasaran, selain harganya mahal, banyak yang harus PO dari luar negeri. Gak perlu risau Moms, kita bisa menggantikan benda tersebut dengan benda lain yang memiliki fungsi yang sama.

Anak-anak pada dasarnya menyukai bermain dengan benda yang sesungguhnya. Misalnya, setiap kali saya mengerjakan pekerjaan rumah pasti Nafeesa ikutan juga. Menyapu, menjemur pakaian misalnya, gak masalah ya Moms. Belajar itu gak harus duduk di depan meja dengan buku tulis dan setumpuk hafalan. Melibatkannya dalam aktifitas keseharian kita termasuk hal yang menyenangkan bagi mereka.

 

2. Ketahui irama belajar anak, sebentar tapi sering

Saya pribadi menganut prinsip makan sedikit tapi sering, daripada makan banyak langsung kenyang dan jadi malas. Sama seperti belajar di rumah bersama anak, misalnya pagi melakukan aktifitas yang berkaitan dengan gerak, bersepeda, main di taman, atau mengajaknya berjalan berkeliling komplek perumahan sambil mengenalkan benda-benda baru yang ditemuinya. Lalu beristirahat, bisa tidur, snacking time atau membiarkan anak melakukan yang ia sukai di rumah.

Setelah makan siang, karena cuaca lebih terik dan panas, jadi saya biasanya melakukan aktifitas di dalam rumah seperti aktifitas yang mengasah motorik tangan seperti mewarnai, menyusun balok, bermain playdough dan lainnya. Aktifitas ini biasanya tidak terlalu lama, sambil menunggu rasa kantuk si kecil tiba. Lanjut tidur siang.

Sore ke malam hari, aktifitas belajar dan bermain di rumah biasanya yang tidak terlalu banyak bergerak seperti bermain story telling bersama boneka dan bercerita atau mendongeng.

Soal irama belajar ini, bisa ditingkatkan lagi durasi belajarnya sesuia dengan tahapan tumbuh kembang dan usianya. Berdasarkan pengalaman saya saat menerapkan belajar sambil bermain di rumah bersama Nafeesa yang masih berusia 2 tahun, gak bisa langsung tp the point mengajak dan memberikan toolsnya. Melainkan harus ada bridging terlebih dahulu, roleplay dulu, baru pelan-pelan masuk ke aktifitas belajar seperti sensory play dan lainnya.

 

3. Libatkan peran media

Melibatkan media dalam kegiatan belajar itu penting sekali Moms. Misalnya media cetak maupun eletronik. Saya masih suka membeli majalah anak-anak yang berisikan cerita atau dongeng, gambar-gambarnya pun colorful sehingga menarik untuk dibaca. Bahkan anak-anak bisa menghapal berbagai karakter hewan melalui buku atau majalah anak.

Selain media cetak, saya pun melibatkan peran teknologi dan media elektronik seperti tayangan televisi. Tayangan channel Televisi gak harus dikonsumsi anak-anak secara langsung, untuk anak usia dibawah 2 tahun memang sebaiknya tidak terpapar gadget dan TV terlebih dahulu. Dan tayangan tersebut bisa ditonton Mommies and Daddies untuk mencari ide bermain dan belajar si kecil.

Kebetulan saya berlanggganan MNC Vision. Dulu memang seringnya ya nonton tayangan untuk orang dewasa saja, namun sejak memiliki baby, saya jadi lebih sering nonton channel edutainent milik MNC Vision. Selain buku dan kelas parenting, tayangan channel MNC Vision juga turut memberikan ide bagi saya untuk berkreasi dengan si kecil seperti Baby TV dan Cbeebies. Bahkan ada juga lho channel yang menyajikan tayangan edukasi bagi anak usia SD seperti channel MiaoMi untuk belajar bahasa Mandarin dan Channel besmart untuk bimbingan belajar.

Sebagai orangtua kita juga mesti tau perkembangan pendidikan anak-anak dan metode yang tepat untuk mengajaknya belajar dan bermain. Kita bisa bernyanyi dan menari saat belajar berhitung atau belajar menghapal warna misalnya. Anak-anak jaman sekarang gak bisa dipush atau dipaksa belajar dengan cara old-school. Rasa menyenangkan saat belajar justru memotivasi mereka untuk “meminta” atau nagih belajar lagi di rumah.

Demikianlah Mommmies, tips sederhana dari saya tentang tips sederhana menciptakan moment belajar menyenagkan bagi si kecil terutama usia 2 tahun. Meskipun belum ada kewajiban baginya untuk belajar namun pada usia ini anak-anak membutuhkan stimulus agar tumbuh kembangnya optimal. Semoga bermanfaat ya.

Baca juga : Bermain Meremas Adonan Melatih Motorik Tangan Anak

 

belajar yang menyenangkan di rumah,  belajar yang menyenangkan di rumah, belajar yang menyenangkan di rumah, belajar yang menyenangkan di rumah, belajar yang menyenangkan di rumah