Momen “Waktu Untuk Mama” Memberikan Kedamaian Jiwa bagi Seorang Ibu
Saya sangat menikmati proses stay di rumah selama sembilan bulan lebih. Saya bersyukur sekali masih bisa mengerjakan semua pekerjaan dari rumah. Bahkan, saya juga memiliki banyak waktu untuk menemani Nafeesa di rumah. Terlebih, saya juga bisa memiliki waktu ngobrol lebih lama dengan suami. Dan, ini sangat menyenangkan.
Meski tak dipungkiri, pandemi ini membawa beban tersendiri. Terlepas dari rasa syukur, sebagai manusia biasa saya juga kerap kali merasa over whelming dengan semua aktifitas yang kejar-kejaran. Saya yakin, banyak ibu bekerja yang mengalami hal serupa.
Sejak subuh saya sudah mulai merapikan rumah hingga menyediakan sarapan untuk keluarga. Dulu saya bisa dengan entengnya memilih beli makanan dari luar. Namun, sejak pandemi, saya memutuskan untuk memasak sendiri. Dan, rasanya seperti marathon setiap hari. Mulai dari memikirkan menu harian, eksekusi hingga membereskan semuanya kembali seperti sedia kala.
Setiap harinya saya harus menemani Nafeesa belajar di rumah. Harusnya, tahun ini ia mulai masuk Preschool. Namun setelah melalui diskusi yang alot dengan suami, kami tidak ingin mengambil risiko. Akhirnya, sejak pandemi pula, saya yang sekolah lagi. Saya mengikuti program Diploma Montessori secara online. Dengan harapan saya bisa membuat bahan ajar yang tepat dan sesuai dengan minatnya Nafeesa. Kelasnya pun disesuaikan dengan jam kerja pada umumnya, yaitu setiap weekend. Jadi, yang seharusnya saya bisa lebih menikmati hari Sabtu dan Minggu, sekarang ngga bisa, saya harus sekolah 7 jam setiap weekend-nya.
Ba’da maghrib, sebenarnya saya sudah merasa sangat lelah. Namun, saya memilih untuk menunda istirahat dan bermain dengan Nafeesa terlebih dahulu atau menemani suami ngopi di teras atau bahkan menelpon orangtua yang jauh disana dan mendengarkan semua keluh kesahnya.
Satu, dua, tiga bulan everything was running well. Tapi Desember ini, rasanya semua lelah terakumulasi. Sebelumnya saya selalu memotivasi diri sendiri bahwa “saya bisa” nyatanya ngga. Belakangan ini, saya sering merasa tiba-tiba sedih, terlalu sensitif dengan perkataan orang lain dan merasa apa yang saya lakukan ngga ada progresnya.
Sampai akhirnya, saya sharing dengan dosen psikologi di kelas Montessori. Semua perasaan tidak enak itu muncul karena saya terlalu memaksakan diri melakukan semuanya sendiri. Bagaimana pun juga stress harus diluapkan, tentunya dengan cara yang baik. Memendam stress seperti memelihara bom waktu yang siap meledak kapan saja.
.
Menciptakan Moment “Waktu Untuk Mama”
Menyadari hal tersebut, saya mulai merasakan apa yang diri saya rasakan. Lelah, cemas, terlalu berlebihan dalam melakukan sesuatu yang kerap kali menunda jam makan dan istirahat. Lalu, saya mulai mengiyakan apa yang saya inginkan. Perlahan perasaan saya mulai membaik dan saya berharap, ini menjadi hal yang baik untuk mengawali 2021 nanti.
Ternyata tidak hanya saya, Jeniffer Bachdim seorang public figure pun pernah memposting tentang dirinya yang membutuhkan “time for mama” atau waktu untuk dirinya sebagai ibu. Saya pun diingatkan melalui postingannya yang lain yang mengatakan bahwa kita tetap harus bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini. Suami, anak, keluarga yang senantiasa mendukung kita dalam kondisi apapun.
Ya, saya hanya membutuhkan waktu sejenak untuk diri sendiri. Rasa lelah ini bukan alasan untuk menyalahkan keadaan dan takdir menjadi seorang ibu sekaligus isteri. Terlebih pada bulan Desember, kita memiliki perayaan hari Ibu dimana semua ibu biasanya akan sharing perjuangannya. Hal tersebut bisa menjadi salah satu reminder sekaligus support untuk semua wanita khususnya seorang ibu.
Berikut ini adalah beberapa hal yang saya lakukan untuk memperbaiki kualitas perasaan dan pikiran saya, diantaranya:
1.Bangun pagi
Jam berapa pun kita tidur, tetaplah bangun pagi. Kalau memang butuh untuk istirahat kembali, kita bisa manfaatkan jam tidur siang. Bangun pagi menjadi bagian “time for mama”. Saya bisa menikmati mandi dengan santai tanpai harus ditungguin Nafeesa. Saya bisa duduk sejenak di balkon menunggu matahari terbit sambil mengatur napas, inhale dan exhale.
2. Makan dan minum yang baik setiap pagi
Saya berusaha untuk mengawali pagi dengan air mineral dan sarapan secukupnya untuk menjaga stamina dan mood. Saya memilih untuk tidak minum kopi saat sarapan karena membuat perut kembung dan tidak nyaman. Saya tidak mengharapkan ini terjadi saat saya memiliki banyak pekerjaan.
.
3. Mendengarkan sesuatu yang menenangkan jiwa
Pagi hari biasanya saya memilih mendengarkan murotal atau dzikir pagi melalui Youtube. Jadi sambil mengerjakan sesuatu, sambil terus mengikuti setiap doa atau ayat yang didengar.
.
4. Dengarkan musik instrumental
Menjelang siang, saya memilih mendengarkan musik instrumental. Musik ini sangat membantu mengembalikan suasana rumah menjadi lebih tenang. Saya dan suami bisa makan siang bersama. Nafeesa juga sudah mulai cooling down dan siap untuk tidur siang. Ibu bisa coba di rumah dan ini sangat membantu menjaga emosi dan mood saya.
Hal ini juga termasuk momen “time for mama”, saya minta anak dan suami tidak memotong apa yang saya dengarkan. Saya pun memberikan waktu kepada mereka jika memang mereka ingin mendengarkan musik atau lagu favorit masing-masing.
.
5. Mencipatakan suasana rumah yang nyaman
Saya sadar yang membuat saya lelah adalah membereskan isi rumah yang terlalu banyak dan seringnya kelalaian saat menyimpan sesuatu tidak pada tempatnya. Apalagi di rumah ada anak balita, tapi laki-laki lebih sering lalai daripada anak-anak (dibaca: suami).
.
Lalu, apa yang saya lakukan?
Saya hanya punya waktu seminggu untuk meringankan beban di rumah, segera dan secepatnya. Saya mulai menjaga barang yang saya pakai dan mengeluaran semua barang yang menumpuk di rumah, kamar ruang tamu, ruang keluarga, semuanya!
Ada yang saya donasikan, ada juga yang saya jual kembali dan sisa barang yang tidak layak, saya buang. Proses declutter ini menyadarkan saya ternyata terlalu banyak barang yang saya miliki di rumah.
Setelah saya keluarkan, rumah jadi lebih luas, rapi dan saya membuat semua barang mudah untuk dijangkau dan dicari. Semua disusun dan terlihat, tidak ditumpuk. Ini berlaku untuk pakaian, buku, mainan anak, makanan hingga skincare dan makeup. Dengan sendirinya, saya merasa pikiran jadi jauh lebih tenang. Pernah mendengar, barang yang kita miliki memiliki beban masing-masing? Dengan melepaskannya, artinya hilang juga separuh beban kita. Lega…
.
5. Disiplin waktu dan hargai diri sendiri
Sebelumnya, saya termasuk yang ngga tahan saat mendengar bunyi notifikasi dari handphone. Buru-buru tuh handphone saya ambil, dalam keadaan apapun, makan, nyetir bahkan saat bersama keluarga.
Demi kesehatan jiwa dan raga, saya turn off notifikasi social media, silent WhatsApp Group dan mengurangi setting alarm. Terlihat sepele tapi sangat berpengaruh. Saya lebih fokus bekerja dan bisa menyelesaikan dengan cepat, jauh lebih efisien dari sebelumnya. Saya pun lebih sensitif terhadap waktu tanpa harus menunggu alarm bunyi. Saya terpacu untuk bangun pagi dengan penuh kesadaran daripada dibangunkan oleh alarm, rasanya jauh lebih damai. Coba dan rasakan perbedaannya.
6. Manfaatkan teknologi digital
Ketika saya sadar, setiap harinya saya sibuk dengan pekerjaan dan tugas domestik rumah, saya tidak punya waktu untuk urusan lainnya sehingga saya memikirkan cara yang efektif dan efisien untuk mempermudah semuanya. Seperti urusan beli token listrik, beli pulsa, paket data, PAM, BPJS, WIFI, Telepon Rumah semua bisa secara online.
Saya sudah lama menggunakan aplikasi OVO namun biasanya sebelum pandemi hanya saya gunakan untuk jajan saja. Tapi saat ini, malah menjadi alat pembayaran yang paling sering digunakan. Terlebih banyak merchant yang menggunakan juga, jadi saat belanja pun bisa tetap menggunakan OVO sebab tinggal scan saja, tanpa perlu sering menggunakan uang cash sesuai dengan anjuran pemerintah selama pandemi.
.
Kesimpulan
Tulisan ini saya buat karena terinspirasi dari postingannya Jennifer Bachdim yang mengatkan bahwa kita sebagai seorang ibu butuh waktu untuk diri sendiri atau “Waktu Untuk Mama”. Terlebih saat saya melihat tayangan short movie dari OVO, saya kira semua ibu akan merasakan hal serupa, sangat mewakili.
Manfaat dari meluangkan waktu untuk diri sendiri adalah supaya kita tetap terjaga emosinya dengan baik. Saat lelah, biasanya kita akan lebih mudah emosi dan meluapkannya ke suami bahkan anak. Kita berhak memiliki waktu sejenak untuk berhenti dari semua kegiatan tanpa interupsi. Namun, bersyukur tetap mejadi cara terbaik atas apa yang Tuhan beri.
54 Comments
herva yulyanti
Banyak hal lain yang bikin berubah ya mba kayak mba yang jadinya masak dan ikutan diploma montesori keren loh aku aja pengen cuman sekarang tuh ngerasa waktunya udah ga ada banget hahaha makanya agak nyesek juga nulis blog aku masih keteteran
Mugniar
Ibu harus bahagia dan harus dengan sadar mengusahakannya. Setuju, caranya dengan mengusahakan me time.
Inda Chakim
Aku pernah di moment itu mbak waktu punya anak pertama. Idealisme gitu, baik soal bocil hingga kebersihan rumah, maunya semuanya aku lakukan sendiri. Eeee karena hal ini aku jadi kewalahan sendiri, pegel pegel sendiri, bete bete sendiri., Esmoni an pula sama suami. Wadidawlah. Hahay. Akhirnya, aku menurunkan idealisme, dan melakukan 1 aktivitas yang paling ku suka. Alhamdulillah, waras donk sayanya.
Sekarang pas punya anak kedua, udah selow, nggak mau begitu lagi, malah sekarang sengaja aku lamain durasi waktu buat me time. Hehe.
Semangat untuk kitaaaaa, uyeaahhh
Kurnia amelia
Meluangkan waktu untuk diri sendiri itu penting banget sih biar kita tetap waras dan lebih bahagia menjalani hari. Jado sesibuk apapun harus meluangkan waktu buat diri sendiri.
cicidesri
biar tetap seimbang lahir bathin ya mba 🙂
Aldila Kun Condroweni
Karena ibu adalah pilarnya sebuah rumah. Ibu yg gak bahagia pasti terlihat nanti dari kondisi rumahnya, keadaan anak2nya, dsb. Jadi perlu bgt seorang ibu memanage waktu dan jg punya waktu buat me time..
Ivayana
Me time emg oentubg ya mba buat para mama, biar tetep waras
Bibi Titi Teliti
Betul sekali mbaaak, ibu butuh waktu untuk diri sendiri atau istilahnya sih me time yaaah
Happy mommy, happy children kan yaaah
kalo aku sih selalu menyempatkan diri nonton drakor sebagai me-time hahaha
Lita Chan Lai
Banyak hal yang bisa dilakukan anak bersama ibunya. tentunya akan membuat keharmonisan hubungan mereka. sampe sekarangpun aku masih ingat sama mamaku, bagaimana dia mengajarkan aku segala hal tentang kehidupan di dunia. Film pendek Jenifer bachdim bikin kita ingatkan itu semua. momen yang paling indah dalam kehidupan kita semua. Menjaga diri dan kesehatan penting sekali agar dapat terus bersama dengan mereka.
cicidesri
anak selalu belajar dari ibu nya trlebih dahulu ya mba 🙂
Keke Naima
Selama pandemi ritme saya gak terlalu banyak mengalami perubahan. Mungkin karena sehari-hari saya memang lebih banyak di rumah, memasak, mengajarkan anak, dll. Itu pun saya berbagi tugas dengan suami. Meski pun dia juga harus ngantor. Setelah anak-anak mulai besar, mereka ikut membantu
Me time memang penting banget. Meskipun saya berusaha santai mengurus keluarga dan rumah, tetap aja re-chargenya di me time. Biasanya saya sediakan waktu dalam sehari meskipun cuma 30 menit
Visya
Huaah bener banget soal time for Mama. Btw aku baru tahu mom Cici lanjut Mont Diploma. Semoga lancar terus yaa
Siska
Aku tertarik dengan sekolah diploma Montessori nya mom? Berbayarkah? Cara daftarnya gimana?
Ida Tahmidah
Setelah anak beranjak besar me time saya semakin banyak aja nih karena tidak perlu lagi mengurusi anak2… Beda banget waktu anak2 masih kecil, mandi aja susah hehe…. Alhamdulillah semua terlewati dengan baik. Me time memang penting banget karena akan membuat seorang ibu bahagia…
Lina W. Sasmita
Waktu Mama memang begitu berharga. Banyak hal yang dapat ia lakukan di rumah sehingga semua pekerjaan bisa beres dalam waktu yang singkat. Efektivitas waktu adalah sangat penting dan OVO bisa jadi salah satu solusi dalam menyingkat waktu yang begitu sedikit buat mama.
Indah Nuria
As a working mom, I really appreciate the time that I can get it whenever I can get it. Even during the pandemic, brakes are coming and meetings are conducted individual forms. So we learn more about time management and priorities during these trying times
Lidya
Meluangkan waktu untuk diri sendiri itu penting tya buar seorang ubu supaya biar tetap waras, apalagi di masa pandemi yang gak bisan kemana-mana. Banyak cara me time yang bisa dilakukan di rumah ya
cicidesri
iya mba, jadi bisa lebih waras hehe
lendyagasshi
Bener loo…kak Ci.
Setelah beberes rumah, aku juga happy banget.
Jadi pen nari-nari ala Princess Disney, hehehe..
Mee time ini sungguh bermanfaat untuk mama. Agar happy selalu dan siap hadapi masalah dengan positive thinking.
cicidesri
kaya lepas gitu stress nya terbuang bersama debu ya teh hehe
Uniek Kaswarganti
Setuju, kalau ga punya me time yang dijadwalkan sendiri gitu waduuuhh… jiwa jadi kayak kepayahan ya. Lelah banget. Memang harus secara sadar kita meluangkan me time ini untuk menjaga keseimbangan hidup. Tetap menuntaskan kewajiban sebagai seorang istri dan ibu, tapi tetap memperoleh waktu yang berharga untuk diri sendiri.
cicidesri
betul mba, jadi semua bisaberjalan lancar ya
Uniek Kaswarganti
Maunya gitu ya Ci, kerjaan lancar bakalan bikin semua anggota keluarga bahagia. Seorang ibu harus punya strategi me time agar bisa membahagiakan diri sendiri dulu sebelum membahagiakan keluarganya.
Siti Hairul
Kadang beberapa perempuan ngerasa kalo memberi waktu untuk keluarga sama dengan memberikan waktu untuk diri sendiri. Padahal tetap beda ya
lendyagasshi
Hihii…iya.
Aku pernah loo..kak Ci, ngalami ngepel sehari 3-4 kali pas hamil anak pertama.
Karena bahagia….hahha…aneh gasih?
Novitania
Kok sama kak huhuhu.
Terlebih di akhir tahun kemarin pekerjaan juga lagi padet padetnya. Kalau Kaka lumayan stress. Aku sampai kena tipes,
Tapi di awal tahun ini aku jadi banyak belajar juga untuk lebih baik lagi. Makasih sharing nya lho kak
cicidesri
ya ampun aku ngga tau kak nov sakit lho 🙁
April Hamsa | Parenting Blogger keluargahamsa.com
Iya bener nh sepanjang 2020 kmrn juga beberes rumah dan buangin banyak barang.
Setelah banyak barang keluar dari rumah rasanya rumah jadi berasa lebh lega dan aktvitas tu lbh menyenangkan. Apalagi tahun kmrn lbh banyak di rumah aja kan.
cicidesri
kaya lebih tenang dan bahagia ya mba jadinya
Monica Anggen
Terima kasih sharingnya dan setuju banget. Waktu untuk mama atau me time penting banget. Setahun terakhir, aku juga mulai menerapkan ada waktu khusus untuk diri sendiri dan memang cukup membantu banget untuk emotional healing. Lalu untuk case media sosial dan notifikasi, aku juga setuju nih. Dua hal ini adalah distraksi terbesar, apalagi buat yang kerjanya memang berhubungan dengan keduanya. Cuma, mematikan notifikasi dan berhenti scrolling sebelum tidur, dampaknya banyak positifnya lho
cicidesri
banget ya kak, jadi lebih damai rasanya 🙂
nurulrahma
Time for Mama itu penting banget agar energi positif kembali terkumpul, semangat dan kekuatan kita menjalani hari
Sepakaaatt banget dgn ini Mbaa
Aku juga selalu alokasikan Time for Mama
cicidesri
jadi fresh lagi, semangat lagi ya mba hehe
Leyla Imtichanah
Di Rumah Aja tetap bisa produktif ya Mbak. Ga cuma mengerjakan urusan rumah, tapi juga mendapatkan penghasilan tambahan. Bekerja buatku Itu jadi me time sendiri. Waktu untuk Mama tetap bisa dinikmati meskipun di rumah aja.
cicidesri
sama banget mba, kadang aku merasa kerjaan itu bagian dari hiburan buat ku hehe
demia
me time itu wajib banget diagendakan yaaa, biar fresh lagi dan tetep semangat menjalankan aktifitas sehari hari hihihi
semangat terus buat semuanyaaa
lianny hendrawati
Me time memang penting ya agar badan dan pikiran bisa fresh kembali. Kalau aku biasanya sore hari setelah kelar semua pekerjaan rumah, udah bisa deh lebih nyantai 🙂
Keke Naima
Saya tuh seneng deh kalau ada artikel semacam ini. Berharap banyak ibu yang akan membaca.
Karena ibu suka ada yang merasa ‘kuat’ sendiri. Jadi segala sesuatu dikerjakan sendirian. Gak pengen me time karena merasa feeling guilty. Berasa kayak gak bisa mengurus tumah atau keluarga.
Padahal kayak gitu tuh kadang seperti menumpuk beban yang bisa setiap saat meledak. Tetap lah perlu me time untuk re-charge tenaga dan pikiran
winda - dajourneys.com
me time tu emang penting banget ya biar tetep “waras” hahahaa biar bisa mencintai diri sendiri dulu sebelum ngasih yang terbaik buat keluarga 🙂
Ima satrianto
Waaa me time nya boleh banget nih ditiru, memang benar ya, kalau ibu bahagia seluruh keluarga akan bahagia.
Chairina
Aku setuju banget. Waktu untuk mama memang penting untuk memulihkan kelelahan hari-hari kita yang selalu kejar-kejaran sama kegiatan harian
Bundabiya.com
untung udah terbiasa kerja di rumah ya mba jadi ada pandemi ini gak kaget2 amat lah hehehe banyak juga hal menarik yang bisa dilakukan di rumah, asal kita bisa bagi waktu aja ya jangan sampe terlalu stres
Azifahaa
Smangaaat mbaak.. Jadi ibu itu ya bgtu.. Sensasi nanonanonya emang luarbiasa ya mbaaak bersyukur se capeknya kita masih ada yg lebih capek dan lebih sulit dr kitaaa..
Nyak Rotun
Pas lihat videonya, perasaan campur aduk. Antara terharu, inget hari-hari yang dijalani bareng anak termasuk berantem-berantemnya, juga sedih. Kepikiran nanti ketika anak-anak sudah besar, rindunya kayak apa yaa, huhuu *tetibamellow.
Makanya sekarang mumpung masih bareng terus, pengennya making memories yang indah-indah sama mereka. Kalau kita hepi, seluruh rumah bakalan hepi. Dan salah satu cara biar hepi ya memang harus taking time, beri waktu jeda untuk diri sendiri. Rasanya charging banget ya Mba kalau abis me time tuh, meski sekedar selonjoran, ngemil, sambil nonton ;D.
Kurnia amelia
Waktu untuk mama itu penting banget sih kak soale kita bisa lebih nyaman, bahagia untuk menjalani hari makanya sempatkan waktu untuk melakukan apa yang mama sukai.
Indah Nuria
Moment untuk mama memang membawa banyak perubahan penting ya mba.. dan sangat diperlukan
Emanuella Christianti
Eh sama mbaaaa, anakku juga harusnya pre-k tahun ini, dan ditunda karena pandemi. Kudu juggling banyak ya Mom, semangaaat!!!!
nyi Penengah Dewanti
Mbak Ci, kalau musik instrumental ada rekomendasi nggak? Aku agak kesulitan, makasih saran yang lainnya
memang banget perlu nih buat aku juga, karena belum punya ada anak tapi ada emak yang udah kembali ke bayi lagi double mental ngadepinnya
Aldila Kun Condroweni
Karena ibu adalah pilarnya sebuah rumah. Ibu yg gak bahagia pasti terlihat nanti dari kondisi rumahnya, keadaan anak2nya, dsb. Jadi perlu bgt seorang ibu memanage waktu dan jg punya waktu buat me time..
Diaz Bela
Bener banget mba, sebagai ibu kita punya tuntutan ini itu dan nggak boleh lupa untuk meluangkan waktu untuk menenangkan jiwa ya 🙂
roschendy
ya Allah bener mba, me time istilahnya itu penting banget buat jaga stabilan diri sebagai ibu, karena ibu memang rentan bgt emosinya naik apalagi gak ada pembantu dirumah
Fenni Bungsu
Meluangkan waktu sejenak untuk membahagiakan diri sendiri memang perlu ya mbak, biar pikiran dan jiwa lebih tenang, apalagi di masa pandemi ini
Putri Lasim
Bener banget ya mba, me time itu emang perlu biar gak stress, aku sih awal-awal setelah melahirkan sering stress karena capek, akhir2 ini jadi lebih bisa membagi waktu, dengerin musik yang disenangi, meluangkan waktu ketika anak tdr untuk melakukan sesuatu yang disuka biar gak stress dan energi positif ada terus jadi gak sering uring-uringan
Annafi
Semenjak ada dompet digital Alhamdulillah semuanya jadi lebih mudah, dulu inget ngikutin ibuku bayar ini itu, ngantri lama, capek euy.. sekarang bayar apapun bisa dari hape yaa