Cinta Lingkungan? Yuk, Sukseskan Gerakan Sustainable Fashion bersama So Klin White & Bright di JFFF 2019
Sustainable Fashion, pernah mendengar istilah ini sebelumnya? Bukan, bukan acara demo menghilangkan noda. Hari ini saya datang membawa misi untuk mengubah perilaku konsumtif saya pada fashion. Sekalian dalam rangka gerakan mengencangkan ikat pinggang sekeluarga.
Jadi, tadi sore (16/8) saya menghadiri Talkshow yang digelar oleh So Klin pada acara Jakarta Fashion & Food Festival 2019. Talkshow yang bertajuk “Be Sustainable, Be Fashionable by So Klin” ini juga menggandeng sekolah mode ESMOD Jakarta dan Komunitas Sosial Sadari Sedari.
Sebuah kolaborasi epic, dimana So Klin sebagai merek detergent ternama ingin mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga lingkungan dan bumi tercinta mulai dari diri kita sendiri. Salah satunya yaitu mengubah perilaku ingin selalu membeli pakaian baru, dan menggantinya dengan membiasakan diri untuk merawat pakaian yang ada . Nah, inilah yang dinamakan sustainable fashion.
Seperti yang disampaikan Patrice Desilles, Academic Program Head ESMOD Jakarta, sustainable gak cuma untuk dunia fashion saja, tapi berlaku pada semua hal sebab sustainable sendiri menurutnya merupakan sebuah tanggung jawab yang kita berikan pada apa yang kita miliki dan berkreasi dengan produk atau barang tersebut sehingga kita dapat menggunakannya secara maksimal. Sederhananya, sustainable yaitu berkelanjutan.
Patrice juga menyinggung soal perilaku masyarakat dunia yang selalu ingin membeli baju baru. Dunia loh ya, gak cuma di Indonesia saja. Perilaku tersebut membuat industry pakaian bergerak cepat untuk bisa memproduksi dan menjual pakaian dengan cepat pula. Bayangkan, yang untung siapa? Yang rugi? Kita semua!
Tapi tau nggak apa dampaknya? Dampaknya adalah melonjaknya limbah industry fashion di dunia hingga mencapai USS500 miliar per tahun. Buk, limbah pakaian merupakan limbah yang paling mencemari lingkungan setelah minyak loh.
Banyak orang yang merasa prihatin dengan fakta tersebut sehigga lahirlah gerakan sustainbale fashion. Upaya untuk memaksimalkan fungsi pakaian supaya memiliki masa pakai lebih lama. Patrice menyontohkan, hasil karya muridnya pada fashion show sore tadi. Ada 3 model yang mengenakan pakaian hasil upcycling pakaian bekas layak pakai. Pertama, jeans bekas yang disulap jadi jaket. Kedua, dress dari celana dan atasan bekas. Ketiga, gaun yang terbuat dari susunan 34 jaket yang tidak terjual oleh toko.
Apa sih tujuannya? Jelas untuk meminimalisir limbah pakaian. Para designer Indonesia pun sudah mulai banyak yang turut menyukseskan gerakan sustainbale fashion seperti Dian Pelangi misalnya.
.
3 Prinsip Sustainable Fashion yang Wajib Dilakukan
1.Tahan Diri untuk Membeli Pakaian Baru
Coba lihat gambar dibawah, sedih gak sih melihat tumpukan limbah pakaian seperti itu? Yuk, mulai selektif saat membeli pakaian. Apakah bahan yang digunakan aman untuk lingkungan atau tidak. Berikutnya yaitu, menekan hasrat ingin memiliki pakaian baru. Saya percaya, jika kita melakukannya bersama-sama, maka fast fashion yang menyumbang limbah terbesar itu juga perlahan akan berpikir ulang. Lha wong gak ada peminatnya!
According to a report by Value Village, 10.5 million tons of clothing is sent to landfill every year in North America alone. It’s time for a Fashion Revolution. Photo by @stillbeingmolly for the @Fash_Rev fanzine LOVED CLOTHES LAST https://t.co/m2MCF537ru #lovedclotheslast pic.twitter.com/FxXlRFcXuA
— FashionRevolution (@Fash_Rev) January 10, 2018
.
2. Donasikan Baju Bekas Layak Pakai
Yuk, bongkar isi lemari pakaian kita. Pasti banyak harta karun yang tertimbun. Ya kaos kaki sebelah, ya hijab baru yang belum dipakai sama sekali, ada? Sekiranya masih layak pakai, tidak rusak, tidak sobek, tidak bolong, yuk donasikan. Really, tahun lalu saya mengeluarkan pakaian bekas layak pakai satu koper tapi gak ada yang menampung. Sekarang, gak perlu bingung lagi. Donasikan pakaian bekas layak pakai kepada Sadari Sedari, Komunitas Sosial yang menampung donasi pakaian bekas layak pakai, lalu menjualnya kembali dan dana yang terkumpul akan disumbangkan untuk dana Pendidikan anak yang kurang mampu.
View this post on Instagram
.
3. Rawat Pakaian yang Masih Terpakai dengan Baik
Ibu Joanna Elizabet Samuel, Marketing manager Fabric Care PT Sayap Mas Utama (Wings Group) mengatakan, perawatan pakaian merupakan salah satu kunci keberhasilan sustainable fashion.
Jika masa pakainya panjang, ya kita gak perlu beli baju baru lagi kan? Kalau bosan bisa dimix and match atau di-upcycling jadi model baru lagi. Kalau gak muat, donasikan aja. Nah, buibuk wajib tau gimana cara merawat pakaian yang benar supaya pakaian tetap awet dan warnanya gak buluk, seperti:
- Perhatikan label pada pakaian. Ada kain pakaian yang gak boleh dicuci air panas, ada yang gak boleh disikat, termasuk saat nyetrika, dll. Pastikan mencuci pakaian sesuai dengan petunjuk.
- Perhatikan cara menyimpan dan melipat pakaian. Ada pakaian yang gak boleh dilipat karena akan meninggalkan bekas, jadi supaya awet ya harus digantung. Simpan dengan baik dan benar, hindari menyimpan pakaian kotor dan dalam kondisi lembab karena akan meninggalkan noda yang sulit dihilangkan.
- Pilih detergent yang digunakan yaitu detergent yang mampu membersihkan noda, bau dan bakteri, sekaligus menjaga warna dan serat pakaian tetap bagus supaya bisa digunakan lebih lama.
View this post on Instagram
.
So Klin White & Bright Berteknologi Optical Brightener
Untuk mendukung sustainbale fashion, So Klin meluncurkan So Klin White & Bright dengan teknologi Optical Brightener yang menggabungkan deterjen dengan formula khusus yang ampuh menghilangkan noda berat, sekaligus menjaga keaslian warna pakaian. Formula konsentrate-nya ternyata mudah diserap serat pakaian sehingga pakaian jadi lebih mudah dibersihkan.
So Klin White & Bright Mengandung Anti-Bacterial
So Klin White & Bright dapat digunakan pada pakaian putih dan berwarna sekalipun. Memungkinkan warna pakaian tetap cerah meskipun dicuci berulang kali. Cocok banget untuk buibuk yang memiliki anak dibangku sekolah. Mereka cenderung senang melakukan aktiftas yang berkeringat di sekolah, biasanya seragam sekolahnya jadi mudah dekil dan bau. Gak perlu khawatir, So Klin White & Bright mengandung anti-bacterial untuk membantu membunuh bakteri, menjaga kesehatan kulit si kecil dan menjaga pakaian supaya gak bau apek.
Tidak Perih & Tidak Panas di Telapak Tangan
Ini penting banget buat yang tangannya sensitive dan mudah iritasi. Salah pilih detergent bisa terkelupas lho permukaan telapak tangannya. Ternyata gak cuma saya aja, tadi saya juga sempat ngobrol dengan salah satu peserta Talkshow yaitu Ibu Dewi, yang mengaku konsumen loyalnya So Klin. Alasan utamanya, gak bikin telapak tangan kasar katanya. Saya juga suka dengan wanginya yang fresh dan tahan lama pada pakaian.
Ekonomis & Mudah Didapatkan
So Klin White & Bright tersedia dalam banyak kemasan, mulai dari scahet, mini pouch hingga botol. Harganya sangat ekonomis dan masih bisa dijangkau oleh masyarakat menengah kebawah. Berikut informasi harga kisaran dipasaran, harga bisa berbeda disetiap kota dan store.
- Sachet 24 ml : Rp 500,-
- Sachet 50 ml : Rp 1.000,-
- Pouch 105 ml : Rp 2.000,-
- Pouch 205 ml : Rp 5.000,-
- Pouch 400 ml : Rp 10.000,-
- Pouch 800 ML : Harga sekitar Rp 18.000,-
- Botol 1 L : Harga sekitar Rp 25.000,-
Baca juga : Jakarta Modest Fashion Week 2018
2 Comments
Risalah Husna
Setuju banget sama sustainable fashion ini. Kita tuh kadang suka ngga sadar beli baju terus, padahal baju yang sebulan lalu dibeli pun masih belum dipakai atau baru beberapa kali pakai aja. Menahan diri buat beli baju baru itu kadang susah kalau lagi kepengen banget. Aku pun gitu awalnya. Tapi sekarang lagi bener-bener tahan diri dan dompet, supaya ngga jajan fashion terus. Demi bumi yang lebih bersih dari limbah kain yaa.
cicidesri
iya teh, dan belum banyak orang yang berani menyuarakan juga sih karena kebanyakan brand fashion ternama yang merusak.