Salah satu yang saya suka dari sebuah pertandingan yaitu semangat dari para supporter atau dari masyarakat yang bersatu padu bahkan biasanya rela begadang hanya untuk nonton bareng pertandingan tersebut. Lebih dari itu, ada juga yang sampai bela-belain mengeluarkan ongkos supaya bisa hadir di lokasi pertandingan. Misalnya saat pertandingan sepak bola, badminton atau masih ingat ngga masa-masa Asian Games. Seru banget kan?

Nah, ya memang hal paling sederhana yang bisa kita lakukan sebagai masyarakat Indonesia yaitu berdoa dan mensupport para atlet supaya diberikan kesehatan dan bisa meraih juara hingga kelas dunia. Begitu juga yang dilakukan oleh Visa, sebagai pioneer dalam pembayaran digital di dunia, merangkul salah satu atlet Indonesia denga segudang prestasi yakni Eko Yuli Irawan.

Selama ini Visa memang konsisten mensupport para atlet kelas dunia. Bahkan sejak 1986, Visa telah menjadi mitra layanan pembayaran eksklusif untuk Olympic Games. Kabarnya, Visa telah memperpanjang kerjasama tersebut hingga tahun 2032 yang digadang-gadang Indonesia yang akan menjadi tuan rumah Olympic Games. Langkah ini dilakukan Visa supaya semua yang ikut dalam ajang Olympic Games seperti atlet, para supporter, pemegang kartu dan klien mendapatkan pengalaman dan kemudahan selama pertandingan berlangsung.

Jadi, tak perlu khawatir ya, buat kamu yang ingin datang ke Tokyo, Jepang untuk menyaksikan Olympic Games, Visa telah berkolaborasi dengan banyak bank dan mitra merchant untuk beragam promosi. Dikatakan bahwa, ada lebih dari satu juta merchat di Jepang yang telah menerima kartu Visa. Bahkan kita nih, sebagai pengguna kartu Visa bisa mendapatkan program perjalanan khusus dari sejumlah mitra Visa. Hmm, jadi gimana apakah kamu siap mendukung Mas Eko?

Anyway, kalian sudah tau nggga sih siapa kah Eko Yuli Irawan. Beberapa sudah familiar tapi ada juga yang belum. Beruntungnya saya bisa ngobrol lebih dekat bersama mas Eko Yuli Irawan bersama Visa di Crossfit 6221.

Eko Yuli Irawan (30 tahun), seorang atlet angkat besi terbaik Indonesia kini menjadi anggota Team Visa dan akan maju dalam Olympic Games Tokyo 2020. Beliau dipilih lantaran prestasinya yang diragukan lagi. Tahun 2018, Mas Eko menjadi juara dunia dan membawa pulang medali emas pada ajang International Weightlifting Federation World Championship 2018 untuk kategori 61 kg di Ashgbat, Turkmenistan.

Mas Eko menjadi atlet pertama Indonesia yang join dengan Team Visa yang telah memiliki 70 atlet dari 43 negara dan wilayah, lintas 30 jenis olahraga termasuk cabang baru seperti berselancar, skateboard dan panjat tebing.

Tak hanya soal prestasi, Visa juga memilih Eko karena kepribadiannya yang supel dan low profile. Terlihat jelas selama sesi sharing kemarin, Mas Eko sangat ramah dan rendah hati. Beliau tidak menunjukan “Ini Gue” dihadapan blogger dan media.

Bahkan, Mas Eko tak ragu apalagi malu menceritakan kehidupan masa kecilnya yang susah juga berasal dari keluarga kurang mampu. Perjuangannya dalam menekuni angkat besi pun bukan perkara mudah layaknya anak-anak seumurannya yang tinggal daftar kelas atau ikut les.

Di usia 17 tahun, beliau sudah mengikuti pertandingan olahraga angkat besi kelas Internasional dalam ajang Junior World Weightlifting Championship 2006 di Santo Domingo, Republik Dominka. Dan pada tahun 2007, untuk pertama kalinya Mas Eko memenangkan medali perak kelas dunia. Bisa dibilang jadi ketagihan ya, karena beliau kemudian memenangkan berbagai kompetisi internasional. Dan seperti yang kita tau, pada Asian Games 2018 dimana Indonesia menjadi tuan rumah, dan satu lagi yaitu ajang World Championship 2018 di Turkmenistan, beliau menyabet 2 medali emas sekaligus. Kerennn!!! Padahal menurut pengakuannya, saat itu beliau tengah cidera. Duh, sehat selalu ya Mas Eko. Doa kami menyertaimu.

Nah, mendekati ajang olahraga Olympic Games Tokyo 2020, Presiden Direktur Visa Indonesia, Riko Abdurrahman juga menyampaikan, Mas Eko telah meraih medali perak dalam ajang Olympic Games Rio 2016, dan kini beliau fokus untuk memenangkan medali emas pada Olympic Games Tokyo 2020. Amin, semoga Mas Eko sehat dan berhasil membawa pulang medali emas.

Kami pun diberikan kesempatan untuk bertanya lebih tentang olahraga angkat besi. Bahkan, kami diajak untuk latihan langsung dibawah bimbingan Mas Eko. Hmm, pakai tongkat doang sih. Yang penting tau tahapan dan tekniknya dulu. Tapi ternyata susah lho, baru latihan angkat tongkat dengan teknik yang benar saja sudah terasa pegal dan berat, apalagi tambah beban seperti Mas Eko, yaitu 150-170kg. Itu satu lift bersama dengan penumpangnya diangkat Mas Eko lho. Bayangkan! Gak salah memang Visa memilih seorang atlet, Eko Yuli Irawan. Sukses selalu untuk Visa dan Mas Eko ya.