morinaga chil kid soya pilhan ibu untuk anak alergi

Moms, apakah si kecil pernah mengalami alergi? Bayi dan anak-anak memang cenderung mudah mengalami alergi. Hal tersebut disebabkan daya tahan tubuhnya yang masih rentan. Alergi terjadi akibat adanya reaksi tidak normal dari sistem kekebalan tubuh terhadap suatu zat atau benda. Hal umum yang paling sering ditemukan pada kasus alergi anak yaitu alergi susu sapi, intoleransi laktosa dan alergi makanan. Ciri yang mudah dikenali seperti muncul gatal, iritasi atau ruam pada kulit hingga muntah.

Sua, dia ponakanku yang Lebaran nanti genap satu tahun. Sedih deh rasanya kalo melihat tumbuh kembang Sua yang agak terlambat dibandingkan anak seusianya. Badannya pun sulit untuk gemuk bahkan berat badannya selalu kurang. Hal tersebut disebabkan alergi yang dideritanya sejak lahir. Sua termasuk bayi yang sangat sensitif dengan semua makanan penyebab alergi seperti telur, seafood, ebi, teri dan ikan yang dikeringkan serta susu sapi. Bahkan semua makanan dan minuman olahan yang mengandung sedikit susu sapi sekalipun akan membuat kulitnya merah, berair seperti tersulut api dan terkelupas.

Alerginya sudah terlihat sejak masih bayi pada saat masih menyusu. Jika ibunya mengonsumsi telur dan semua makanan pemicu alergi, dalam hitungan menit saja akan langsung muncul reaksi alergi di kulit si kecil. Untungnya Sua ini termasuk anak yang gak rewel tapi melihat dermatitis atopik yang dideritanya membuat saya turut prihatin. Hampir sebelas bulan, demi menghindari eksimnya meradang, ibu Sua berhenti mengonsumsi semua makanan dan minuman pencetus alergi. Sementara makanan tersebut sebagian besar memiliki nutrisi dan gizi yang baik untuk tumbuh kembang anak. Itulah sebabnya berat badan Sua selalu kurang karena selama MPASI ia hanya diberikan sayur dan buah. Kebutuhan proteinnya ia dapatkan dari protein nabati, itupun tetap harus selektif. Kebayang gak sih bingungnya memiliki anak yang alergi terhadap makanan dan susu sapi? Serba terbatas mengonsumsi sesuatu dan kita juga harus rajin mengolah bahan makanan yang aman agar gizinya tetap terpenuhi.

MORINAGA PARENTING SEMINAR 2018
“9 DARI 10 IBU MEMILIH CHILKID SOYA SEBAGAI SOLUSI TERBAIK ALERGI”

Berangkat dari ketidaktahuan terhadap informasi alergi pada anak mengantarkan saya pada salah satu kegiatan yang digelar rutin setiap tahun oleh Morinaga. Berkat mengikuti kegiatan ini, saya pun dapat berbagi informasi dengan Ibu Sua tentang pencegahan alergi dan cara memenuhi nutrisi Sua. Morinaga sebagai salah satu brand unggulan PT Kalbe Nutritionals mendukung gerakan World Allergy Organization (WAO) untuk menghelat satu event bertajuk “World Allergy Week 2018” dengan menyoroti penyakit Dermatitis Atopik atau Eksim pada anak. Dengan adanya Parenting Seminar ini diharapkan semua orangtua memahami penyebab dan pencegahan alergi pada si kecil serta mampu mengatasinya dengan bijak.

FAKTA DI LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL

Meskipun Nafeesa (18 bulan) tidak pernah mengalami alergi kronis namun informasi yang saya dapatkan melalui Morinaga parenting seminar ini dapat saya share kepada saudara dan kerabat terdekat yang memiliki kasus alergi pada anak. Dan, memang apa yang disampaikan oleh team Morinaga benar bahwa edukasi alergi anak ini belum tersampaikan secara merata di Indonesia. Bahkan mereka menganggap bahwa alergi pada anak adalah hal wajar dan solusinya hanya satu yakni menghindari semua penyebab alergi termasuk berhenti memberikan makanan pencetus alergi. Padahal makanan pencetus alergi justru memiliki nutrisi dan gizi yang baik bagi tumbuh kembang si kecil, susu misalnya. Lalu darimana si kecil mendapatkan nutrisi yang ia butuhkan? Mari kita cari tahu lebih lanjut dibawah ini Moms,…

KAMPANYE MORINAGA SOYA TENTANG WORLD ALLERGY WEEK

Dermatitis Atopik atau eksim adalah penyakit radang kulit yang tidak menular namun dapat kambuh di kemudian hari hingga mencapai titik kronis. Eksim biasanya terjadi pada anak usia dibawah 5 tahun dan termasuk penyakit yang diturunkan dari keluarga atau orangtuanya.

Prof. Dr. dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K), Guru Besar Bagian Anak Alergi dan Immunologi dari RSCM/FKUI sebagai narasumber memaparkan bahwa pencetus alergi paling umum di dunia yakni berasal dari susu atau alergen protein susu sapi. Angka kejadian mencapai 2 hingga 7,5% dimana 0,5% terjadi pada bayi yang masih mendapatkan ASI eksklusif.

“Ibu dapat mencegah alergi pada anak dengan tetap memberikan ASI secara eksklusif dan mengenalkan berbagai jenis makanan saat memasuki masa MPASI. Jika Ibu tak dapat memberikan ASI, solusinya yaitu dengan memberikan susu yang diformulasikan secara khusus untuk penderita alergi seperti susu dengan protein terhidrolisat parsial”, tegasnya kepada peserta seminar yang hadir siang itu.

PENYEBAB DERMATITIS ATOPIK

Eksim yang muncul pada kulit umumnya terasa gatal. Meski belum diketahui pasti penyebabnya namun 50% berasal dari faktor genetik, kondisi lingkungan sekitar dan makanan.

Faktor genetik. Eksim dapat terjadi sebelum si kecil memasuki usia 1 tahun, kemudian bisa hilang dan sembuh namun dapat kambuh kembali. Anak dengan keluarga dan orangtua penderita alergi memiliki peluang besar untuk menderita alergi juga. Sebagai ilutrasi, berikut ini adalah tabel risiko alergi pada anak.
Kondisi lingkungan sekitar. Lingkungan yang terlalu kering, penggunaan kosmetika bayi yang mengandung hyper detergent, debu, rumput dan serbuk dari tumbuhan berbunga dapat memicu alergi pada anak.
Makanan. Sedikitnya ada 8 makanan utama yang digadang-gadang sebagai pencetus alergi. The Big 8 yakni susu, telur, ikan, seafood, gandum, kacang tanah, kacang kedelai serta kacang pohon (walnut, almond, hazelnut, cashew dan pistachio).

KETAHUI GEJALA ALERGI PADA ANAK

Dilansir dari cekalergi.com, sedikitnya ada tiga gejala alergi yang muncul pada anak, diantaranya:

Gangguan kulit seperti muncul ruam, bentol, gatal dan eksim. Pada bayi sering muncul di area lengan, belakang lutut dan pipi namun dapat juga muncul di area lain pada tubuhnya.
Gangguan pernafasan seperti anak sering bersin, tenggorokan terasa gatal dan napas berbunyi.
Gangguan pencernaan ini menurut saya cukup mengerikan ya Moms karena gejala yang muncul berupa mual, muntah, diare hingga buang air besar berdarah.

CEGAH DAN ATASI ALERGI SI KECIL

Anak yang mengalami reaksi alergi cenderung rewel ya Moms. Sehingga kita harus cermat melakukan langkah preventif dan sigap mengatasi jika sudah terjadi, seperti:

Tetap memberikan ASI eksklusif karena ASI bagus untuk anti-body dan kekebalan tubuhnya.
Hindari paparan asap rokok selama hamil dan setelah bayi lahir.
Mengenalkan berbagi makanan termasuk The Big 8 pencetus alergi sejak dalam kandungan dan saat mulai memasuki tahap MPASI.
Pemberian susu formula Protein Terhidrolisat Parsial (P-HP) dan Protein Terhidrolisat Penuh untuk bayi tanpa ASI. Protein pada susu formula jenis ini sudah dipecah menjadi peptida berukuran kecil sehingga peluang munculnya alergi lebih kecil.

DAMPAK ALERGI PADA TUMBUH KEMBANG ANAK

Moms, usia 1-3 tahun merupakan tahap eksplorasi bagi anak. Ia senang bermain dan mencoba segala hal. Termasuk ingin mencoba semua makanan yang dikonsumsi orang dewasa. Bener gak Moms? Pada usia ini pula, anak membutuhkan nutrisi dan gizi yang baik bagi tumbuh kembang, kecerdasan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya. Sementara bagi mereka yang mudah terserang alergi, ada keterbatasan untuk melakukan semua hal yang dapat dilakukan bebas anak lain.

Jika tidak disikapi dengan tepat, alergi dapat menghambat tumbuh kembang anak, mulai dari kegiatan belajar, bermain hingga aktifitas stimulasinya akan terganggu. Ironisnya, alergi yang dibiarkan akan memicu penyakit berbahaya di kemudian hari seperti asma. Moms, mari penuhi nutrisi si kecil dengan minum susu Morinaga Chil Kid Soya setiap hari. Kandungan vitamin, mineral dan gizi di dalamnya membantu meningkatkan imunitas dan kecerdasan si kecil serta aman untuk penderita alergi.

“Hasil survey menyebutkan bahwa di Indonesia, 9 dari 10 ibu dengan anak alergi susu sapi (usia 1-3 tahun) merasa puas dan merekomendasikan Chil Kid Soya sebagai solusi terbaik alergi,” ujar Dewi Angraeni selaku Senior Brand Manager Kalbe Nutritionals.

Alergi tidak menjadi batasan untuknya beraktifitas, anak alergi tetap dapat berprestasi. Jadi, sekarang Moms gak perlu sedih lagi karena si kecil kini tetap dapat mengonsumsi susu sebagai nutrisi tambahan untuk kecerdasan dan ketahanan tubuhnya. Morinaga Chil Kid Soya merupakan solusi untuk Moms dan si kecil. Setelah si kecil berusia lebih dari 3 tahun, Moms dapat memberikan Morinaga Chil School Soya.

3 PROGRAM UNGGULAN MORINAGA SOYA
“MORINAGA ALLERGY SOLUTION”

Untuk menjawab keresahan Moms semua, Morinaga menggagas program unggulan bernama Morinaga Allergy Solution. Ada tiga keunggulan pada program ini diantaranya:

1. Solusi nutrisi untuk mencegah alergi dan mengatasi alergi susu sapi.
Morinaga melalui Platinum Generation Center of Development berperan lebih dari sekedar nutrisi yaitu dengan melakukan banyak kegiatan terkait peningkatan kualitas tumbuh kembang anak di Indonesia. Kegiatan tersebut melibatkan banyak pihak termasuk orang tua, guru dan tenaga medis demi mewujudkan Indonesia Sehat.

2.Menyediakan produk nutrisi untuk anak dari sejak lahir hingga usia 12 tahun.
Sejalan dengan visi Morinaga yaitu Nourishing the Platinum Generation for Platinum Nation bertujuan untuk menyediakan nutrisi berkualitas dan terbaik, serta memiliki komitmen tinggi untuk berkontribusi terhadap tumbuh kembang Generasi Platinum. Terbukti dengan hadirnya 2 varian produk yaitu Morinaga Chil Kid Soya (Usia 1-3 tahun) dan Morinaga Chil School Soya (usia 3-12 tahun).

3.Sinergi nutrisi yang tepat dan mencakup Brain care, Body Defense dan Body Growth.
Inovasi unggulan Kalbe Nutritionals & Morinaga Jepang yang telah bekerja sama sejak 1986 berhasil memformulasi, memproduksi dan menjual produk Morinaga di Indonesia. Inovasi tersebut menghadirkan Formula Platinum dengan kandungan nutrisi lengkap untuk Kecerdasan Multitalenta (Brain Care), Pertahanan Tubuh Ganda (Body Defense) dan Tumbuh Kembang Optimal (Body Growth) agar anak-anak Indonesia tumbuh menjadi generasi platinum.

KEUNGGULAN MORINAGA SOYA

Morinaga Chil Kid Soya Moricare+ adalah susu pertumbuhan dengan isolate protein kedelai yang khusus diformulasikan untuk bayi usia 1-3 tahun. Sementara Morinaga Chil School Soya Moricare+ untuk usia 3-12 tahun. Si kecil dengan alergi seperti intoleransi terhadap laktosa, menderita galaktosemia dan intoleransi terhadap protein susu sapi dianjurkan untuk mengonsumsi Morinaga Soya. Keunggulan lainnya seperti:

100% Protein Soya. Dengan kualitas protein setara susu sapi. Diperkaya L-Metionin, Karnitin, Asam Amino Esensial, serta Vitamin dan Mineral.
Kecerdasan Multitalenta. Kolin, DHA, AA, AL, AAL, dan zat besi untuk mendukung fungsi otak dan perkembangan sistem saraf dan penglihatan. 16 asam amino dengan komposisi seimbang dan difortifikasi dengan L-Metionin, Sistein, dan Taurin yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan otak.
Pertahanan Tubuh Ganda. Kombinasi Probiotik Bifidobacterium longum BB536 dan Bifidobacterium breve M-16V, serta Prebiotik FOS membantu meningkatkan populasi Bifidobacteria dalam saluran cerna, dan mendukung kesehatan saluran cerna. Nukleotida untuk mendukung maturasi saluran cerna.
Tumbuh Kembang Optimal. Kalsium merupakan salah satu komponen untuk membantu menjaga kepadatan tulang dan gigi. Pendukung tumbuh kembang anak sejak awal kehidupannya. Vitamin D memiliki fungsi untuk menjaga pertumbuhan tubuh dengan membantu penyerapan kalsium, sehingga dapat diserap lebih baik oleh tubuh.
HALAL. Kedua varian Morinaga Soya sudah bersertifikat Halal.

MANFAAT MORINAGA SOYA UNTUK ANAK

Kandungan Morinaga Soya merupakan kombinasi antara zat gizi makro dan mikro yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil. Pada anak usia 12 bulan, selain ASI biasanya diberikan susu tambahan seperti susu formula atau susu pasteurisasi yang berasal dari sapi. Meskipun si kecil tidak bisa minum susu sapi karena alergi namun nutrisi tambahannya tetap dapat terpenuhi melalui susu kedelai atau susu soya. Kandungan makro dan mikro seperti:

Protein sebagai komponen esensial dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
Vitamin B12 berperan sebagai koenzim dalam pembentukan asam nukleat misalnya pembentukan sel darah merah.
Zat besi sebagai komponen hemoglobin dalam sel darah merah membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Zink dan Vitamin A membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan.
Tinggi Kalsium dan Vitamin D yang berperan dalam pembentukan dan mempertahankan kepadatan tulang dan gigi.

PETUNJUK PENGGUNAAN

Untuk sekali minum, Moms bisa tambahkan 5/6 sendok takar peres ke dalam 180 ml air hangat. Si kecil boleh mengonsumsi Morinaga Soya sebanyak 3 gelas per hari. Morinaga Chil Kid 5 sendok dan Chil School 6 sendok. Moms, gunakan air hangat sekitar 40°C untuk melarutkan Morinaga Soya. Air matang yang terlalu panas dapat mengurangi manfaat bifidobakteria hidup. Segera konsumsi susu setelah dilarutkan ya Moms karena susu hanya bertahan 2 jam saja. Lebih dari itu, harus dibuang.

PETUNJUK PENYIMPANAN

Petunjuk penyimpanan ini hal penting yang suka disepelekan oleh orangtua. Untuk menjaga kualitas usus formula yang dikonsumsi anak, yuk simpan susu dengan aman. (1.) Tutup rapat kemasan dan simpan di tempat yang bersih dan kering, tidak terpapar matahari langsung. (2.) Gunakan sendok takar yang bersih dan kering agar susu tidakmenggumpal. (3.) Morinaga Soya kemasan boks 300 gr hanya bertahan 2 minggu setelah dibuka. Jadi harus segera dihabiskan.

CEK ALERGI ONLINE MELALUI WEBSITE MORINAGA

Melalui program Bunda Morinaga, saya pun turut meyambut kehadiran website www.cekalergi.com, fiturnya sangat informatif. Ada Live chat untuk konsultasi dengan dokter, cek alergi, menu masakan bebas alergi dan informasi lengkap soal alergi pada si kecil. Tentu saja sangat bermanfaat dan membantu bagi orangtua dengan anak penderita alergi. Dengan fitur ini semoga masyarakat luas teredukasi mengenai pentingnya pemahaman soal alergi.