BBC

Fitrah Based Life: Finding Your Mission Life

“Kalau tuanya mau bener, benerin diri dulu sebelum usia 40 tahun. Kalau udah 40 tahun, udah susah mengubahnya.”

Pernahkah Buibuk mendengar kalimat ini? Malam ini saya diingatkan dengan kalimat diatas oleh Alm. Ust Harry Santosa yang mengatakan bahwa usia produktif manusia dimulai saat memasuki usia 40 tahun yang nantinya akan mempengaruhi produktivitas pada usia 60 tahun lebih. Usia 40 disebutkan juga usia paling religius, dimana manusia memiliki motivasi untuk menjalankan perintah langit terhadap Allah swt.

Saya yang saat ini berusia 30 tahun merasa sedikit lebih beruntung karena terbilang belum telat mengetahuinya. Jika Allah izinkan, maka saya masih memiliki banyak waktu untuk menyiapkan semuanya dengan kegiatan produktif.

Bicara soal produktif, dulu saya menganggap bahwa produktif adalah ketika saya merasa sibuk. Sebaliknya, ketika saya duduk diam di rumah dengan anak-anak maka tidak dapat dikatakan produktif.

Ada juga anggapan bahwa produktif itu menghasilkan uang. Ibu rumah tangga yang produktif adalah mereka yang berpenghasilan. Pernyataan seperti ini sering diimani oleh masyarakat yang kemudian membuat mereka stress dan merasa rendah diri.

Orang yang produktif adalah mereka yang fokus pada apa yang dikerjakan dengan mencurahkan seluruh waktu dan energinya. Namun, apakah hal yang ia lakukan bermanfaat? Belum tentu, orang-orang ini baru sampai pada tahap “sibuk” semata. Seperti yang saya sebutkan diatas.

Sementara Islam memandang produktivitas adalah sebuah kegiatan bermanfaat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dengan niat hanya karena Allah SWT dengan mencurahkan energi, pikiran dan waktu. Pengertian diatas selaras dengan The Mission of Life = Allah pleasure and impactful.

.

Finding The Mission of Life based on Fitrah

Misi adalah tugas yang harus dijalankan manusia sepanjang hidupnya hanya untuk Tuhannya, Allah SWT. Sebagaimana seorang karyawan yang bekerja di suatu perusahaan, ia hadir disana untuk menjalankan misi atau tugas perusahaan yang dikehendaki pemilik perusahaan. Bukan sekehendak karyawan, betul kan? Begitu juga misi kita sebagai hamba Allah, sudah jelas tugasnya adalah mengemban amanat-Nya.

Kok terasa begitu berat ya? Dengan ilmu agama yang segini-gininya diajak ngomongin misi hidup kelangitan. Tenang, Buibuk tidak sendirian, saya dan teman-teman yang lain juga merasakan hal yang sama.

Fitrah Based Life membagi aspek fitrah menjadi delapan bagian diantaranya fitrah keimanan, bakat, belajar dan bernalar, individualitas dan sosialitas, jasmani, seksualitas dan cinta, estetika dan bahasa serta fitrah perkembangan.

Delapan aspek fitrah ini sangat membantu saya dan orang dewasa lainnya untuk menjalankan hidup berbasis fitrah baik secara individual, keluarga maupun berkomunitas atau bermasyarakat.

Inti dari Fitrah Based Education yaitu The Good Life based on Fitrah dan The Mission of Life based on Fitrah. Delapan fitrah manusia sudah Allah instal sejak ia terlahir ke dunia, tinggal bagaimana kita menjalankannya. Fitrah hidup sehat, fitrah senang belajar, penuh cinta dan lainnya.

Ketika manusia menjalankan delapan fitrah sebagaimana perintah Allah SWT dan kitabullah, maka manusia akan mencapai tahap The Good Life/ The Happy Life atau Life Balance dimana manusia menjadi change of maker. Berikutnya, menuju pada The Mission of Life yang memberikan pengaruh pada peradaban.

Untuk mencapai tahap-tahap tersebut, tentu saja kita harus berupaya untuk berubah menjadi lebih baik di setiap waktunya. Berubah dalam Islam memiliki perbedaan dengan perubahan dunia barat. Dalam Islam, ada aspek dinamis dan aspek stabilitas yang tidak dapat diganggu dan diubah sejak tercipta hingga akhir Zaman. Aspek stabilitas jiwa terdiri dari tiga hal yaitu Allah, Fitrah dan Ilmu. Semantara, jiwa terdiri dari ruh, akal, qalbu dan jasad.

Secara sederhana, fitrah selalu mengarah ke langit, kepada Allah SWT. Dalam berumah tangga, bertetangga, bersosial media, relasi dengan rekan kerja bahkan bagaimana memperlakukan alam semata-mata dijalankan atas petunjuk dan perintah Allah SWT.

Allah SWT berfirman: “Dan bila dikatakan kepada mereka, ‘Janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi:’ Mereka menjawab, ‘Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan’,” (Al-Baqarah ayat 11).

0
Your Cart is empty!

It looks like you haven't added any items to your cart yet.

Browse Products