Tabungan Rencana, Tabungan Uang Lupa Yang Aman Untuk Si Lapar Mata
Moms, menabung termasuk kebiasaan yang harus dijaga dengan baik dan ditularkan kepada si kecil sejak dini. Menabung memiliki banyak manfaat untuk masa depan yang lebih terencana. Bicara soal perencanaan keuangan memang banyak sekali pilihannya. Moms bisa memilih menabung seperti pada umumnya, deposito, investasi, asuransi atau mengikuti jenis tabungan lainnya seperti tabungan dana pendidikan, tabungan berjangka atau tabungan rencana. Bahkan beberapa dari Moms ada yang memilih mengikuti arisan sebagai cara lain dari menabung. Tentu saja, masing-masing jenis tabungan, invetasi dan asuransi memiliki kelebihan dan kekurangan.
Saya pribadi kurang begitu suka dengan arisan. Karena dipegang oleh perorangan sehingga saya merasa insecure. Menabung biasa untuk saya lebih aman, karena disimpan di Bank yang sudah saya cari tahu terlebih dahulu kelebihannya. Namun menabung termasuk cara yang riskan, terutama dengan fasilitas ATM dan M-Banking atau Internet Banking-nya. Disatu sisi, fasilitas tersebut memudahkan bertransaksi namun disisi lain terkadang menjerumuskan saya untuk belanja online shop terus. Belum lagi jika pergi hangout bersama si kecil, lapar mata membuat saya sering lupa diri dan akhirnya “gesek” dulu lah, uang tabungan pun menipis oleh kebutuhan yang tidak bersifat urgent.
Akhirnya saya memilih tabungan rencana. Hampir semua bank memiliki produk Tabungan Rencana dengan syarat dan ketentuan yang berbeda. Tabungan Rencana memang dibuat untuk membantu para nasabah mencapai target dana sesuai yang direncakan dalam kurun waktu yang dipilih oleh nasabah tersebut, seperti target liburan ke luar negeri, target pernikahan, target pendidikan anak termasuk persiapan pensiun.
Saya cukup nyaman mengikuti program Tabungan Rencana, karena:
- Nasabah yang menentukan jumlah target dana atau saldo akhir. Saat membuat target dana, Moms bisa sesuaikan dengan income dan pengeluaran setiap bulannya.
- Nasabah yang menentukan jumlah bulan atau kurun waktu untuk tetap menabung. Misalnya, 12 bulan, 24 bulan dan 36 bulan.
- Sama seperti arisan, nasabah wajib menabung setiap bulannya selama kurun waktu yang ditentukan dengan jumlah yang tetap.
- Tabungan tidak dapat ditarik tunai atau dipindahkan ke rekening lain sebelum jatuh tempo. Namun kita bisa top up dana diluar kewajiban Tabungan Rencana untuk setoran tiap bulannya.
Nah, untuk Moms yang juga memiliki pengalaman menabung yang riskan ditarik tunai seperti saya karena lapar mata, Moms bisa mengikuti program Tabungan Rencana yang sangat membantu mewujudkan cita-cita kita dalam jangka waktu dekat dan tidak terlalu membebani.
In case, tahun depan saya ingin membeli sepeda motor baru namun saya menghindari cicilan atau kredit melalui leasing karena bunga yang tinggi. Lalu saya mendaftarkan diri dalam program Tabungan Rencana ini, misal harga motor tahun depan sekitar rp. 20 juta.
Hitungannya 20 juta : 12 bulan = 1,66 juta per bulan.
Jika dihitung kasat mata memang terkesan agak berat, lebih baik cicilan leasing 500-600rb per bulan daripada 1.66 juta per bulan, namun di leasing itu bisa 24-36 bulan jangka waktu cicilannya, sementara dengan menabung hanya 12 bulan saja dan tidak dikenakan bunga yang memberatkan.
Atau contoh lain, sebagai persiapan si kecil masuk SD. As we know, biaya pendidikan semakin hari semakin tinggi jadi mau tidak mau kita harus lebih sigap dengan hal tersebut. Moms bisa mengikuti tabungan rencana sejak dini, mungkin sejak si kecil masih di pre-school atau lebih awal lagi sebagai antisipasi biaya saat si kecil masuk sekolah dasar.
Tabungan rencana bisa dibuka dengan minimum setoran 100-200ribu, tergantung kebijakan pihak Bank, bisa disesuaikan dengan kemampuan kita. Moms, biasanya program Tabungan rencana ini disertai dengan asuransi jiwa atas nama pemegang rekening tersebut. Pada saat pembukaan, Anda akan diberikan sertifikat kepesertaan Tabungan rencana yang berisikan nama pemilik rekening, nomor tabungan, target dana, jangka waktu, tanggal jatuh tempo, penerima manfaat serta setoran bulanan yang wajib dibayarkan oleh nasabah. Sertifikat tersebut disimpan nasabah untuk pencairan pada saat jatuh tempo. Tabungan Rencana ini seperti uang lupa, sekali makan diluar aja kita bisa habis 300 ribu, tapi ternyata 300 ribu kalo ditabung dan tidak bisa diambil sampe jangka waktu tertentu ternyata lumayan juga hasilnya.
3 Comments
Sri Mulyani
Saya juga tidak suka arisan. Tapi pertimbangannya karena arisan wajib setor dan kalau narik awal tinggal bayar hutang. Trus tidak bisa ditarik sewaktu-waktu jika saya butuh uang.
Ucig
Aku arisan cuma 1 karena biar ketemu ibu2 di rumah. Maunya sih nggak ikutan ��
Tabungan rencana bagus mbaa
Tuty Queen
Setuju mbak, aku juga lebih nyaman buka tabungan rencana ketimbang ikutan arisan. Lebih aman dan bisa dipercaya.