Hanya Mengandalkan Gaji Suami? Lakukan Ini Untuk Mengatur Keuangan Keluarga
Jika sebelumnya Anda adalah wanita karir yang memiliki penghasilan sendiri, namun kemudian Anda memilih resign dan menjadi full time mom career bersama si kecil, hal tersebut sedikit banyak akan mempengaruhi sikap dan mindset Anda. terutama persoalan finansial rumah tangga, yang sebelumnya ada dua penghasilan yaitu dari Anda dan suami, namun sekarang hanya ada satu pemasukan setiap bulannya yaitu hanya dari suami saja. Itu artinya Anda harus lebih cermat dalam mengelola pengeluaran keluarga. Moms, sebelum Anda memutuskan untuk resign, sebaiknya Anda merencanakan dan menyiapkan segala sesuatunya dengan mantap, agar tidak ada masalah yang muncul saat Moms sudah tidak bekerja.
1. Persiapkan dana cadangan
Dana cadangan ini disiapkan sebagai biaya lain-lain yang tidak direncanakan. Dana cadangan paling sedikit dihitung dari tiga kali lipat salary Anda setiap bulan. Paling tidak, saving dana darurat ini bisa digunakan untuk bertahan sampai tiga bulan ke depan, itupun jika Anda benar-benar merasa sangat membutuhkan untuk menggunakan dana cadangan tersebut.
2. Persiapkan dana darurat
Dana darurat ini berbeda dengan dana cadangan. Dana cadangan berfungsi sebagai dana penunjang jika Anda kekurangan untuk memenuhi kebutuhan keluarga Anda. Sementara dana darurat dialokasikan untuk biaya diluar perencanaan namun bersifat urgent, seperti untuk biaya berobat. Diluar dana cadangan dan dana darurat, Anda juga harus memiliki tabungan. Dana darurat idealnya disisihkan jauh hari ketika Anda dan suami masih bekerja, sedikitnya 15-20% dari income per bulannya.
Baca juga : Hindari Depresi Pasca Melahirkan
3. Hemat bukan pelit
Karena hanya mengandalkan income dari suami saja, bukan berarti Anda harus memangkas anggaran belanja sehingga Anda mengalami diet kelaparan. Antara hemat dan pelit ini berbeda ya Moms. Mengolah sendiri hidangan untuk sarapan hingga makan malam akan membuat Anda lebih berhemat daripada Anda makan di luar atau sering membeli cemilan di warung atau toko sekitar rumah Anda.
4. Hindari penggunaan kartu kredit
Ketika Anda masih bekerja, mungkin Anda termasuk salah satu orang yang sering menggunakan kartu kredit, meskipun tidak digunakan dalam jumlah yang banyak namun Anda pernah menggunakan kartu kredit untuk mendapatkan promo diskon saat makan siang atau bertemu klien. Mulai saat ini, sebaiknya Anda tidak menggunakan kartu kredit, untuk menghindari tagihan dan bunga setiap bulannya. Apalagi sekarang, banyak market place dan online shop yang menawarkan produk murah dengan cicilan kartu kredit. Ini sangat menggiurkan dan kemudahan mengaksesnya melalui smartphone membuat peluang menggunakan kartu kredit ini semakin besar. So, stop penggunaan kartu kredit Moms.
5. Gunakan uang cash. No Debit Card saat belanja
Ini akan membantu Anda untuk menekan pengeluaran yang tidak diinginkan. Saat belanja bulanan, terkadang kita banyak mengambil barang diluar yang direncanakan, tergiur promo, atau karena lapar mata, kemudian membayarnya dengan debit card sehingga Anda tidak merasa sudah mengeluarkan uang yang cukup banyak. Dengan membayar cash, secara tidak langsung otak akan berpikir dan mengirimkan signal untuk menahan diri saat berbelanja.
6. Sharing barang dengan keluarga
Saat kita membutuhkan barang untuk si kecil atau untuk digunakan di rumah, cobalah hubungi keluarga Anda siapa tau mereka memiliki barang tersebut dan mau berbagi dengan Anda, jadi Anda tidak perlu membeli baru. Jika meminjam tidak bisa, opsi lainnya Anda bisa saling barter barang dengan teman dan keluarga Anda. jadi lebih hemat bukan?
7. Menghitung ulang biaya bulanan
Biaya bulanan ini meliputi sewa atau cicilan tempat tinggal, cicilan atau kredit kendaraan, listrik, air dan lain sebagainya. Jika biaya bulanan dirasa cukup berat untuk Anda dan pasangan, cobalah untuk mencari peluang demi meringankan biaya bulanan tersebut, seperti misalnya melunasi salah satu cicilan, jika Anda masih sewa rumah, Anda bisa mencari rumah dengan biaya yang lebih murah. Anda juga bisa mengatur jadwal mencuci dengan mesin cuci, menyetrika serta menggunakan perlengkapan rumah tangga yang menggunakan daya listrik untuk menghemat biaya listrik. Begitu pula dengan penggunaan air.
Baca juga : Ingin Hemat ? Hitung Anggaran Belanja dengan Rumus Ini
8. Menghindari cicilan kredit dan bunga
Bersabarlah ketika Anda sangat menginginkan sofa atau televisi baru. Beberapa kasus ditemukan bahwa banyak ibu rumah tangga yang membeli barang rumah tangga dengan cara dicicil. Jika uangnya belum cukup, alokasikan dananya terlebih dahulu setiap bulan kemudian Anda dapat membeli barang yang Anda inginkan secara tunai bukan dengan mencicil karena mencicil berarti Anda harus membayar bunga.
9. Komit dengan kesepakatan
Yang lebih penting dari hal-hal diatas yaitu komit dengan kesepakatan yang telah diputuskan bersama antara Anda dan pasangan. Jika salah satu sudah sangat disiplin memanage keuangan keluarga namun kemudian Anda atau pasangan Anda justru melanggar, maka akan sia-sia usaha yang Anda dan pasangan tempuh.
3 Comments
Pu Spa
Isu kayak gini emang sensitif ya, tapi penting banget dibahas. Toh ketika menikah semuanya harus dijalani bersama.. Aww.. baca ini pencerahan banget. Nice share, kak!
Riski Fitriasari
Terimakasih informasinya Kak.
Aku setuju di pakai cash, no debit card apalagi credit card. Aku pernah punya pengalaman belanja pakai debit card. Dari rumah sudah wanti-wanti nanti belanjanya segini saja. Pas sampai di tempat belanja trus kalap karena merasa punya uang yang bisa di debit. Pas ngecek saldo tabungan, ya Allah saya mau nangis, tapi ya sudahlah wong sudah terlanjur. Akhirnya jadi pelajaran.
Pingback: