Ketahui Perkembangan Sosial Anak Usia 1 Tahun

Perkembangan bicara anak memang berbeda-beda, di usia 1 tahun ada anak yang sudah cukup jelas melafalkan beberapa kata, ada juga yang masih terbata-bata atau seperti bergumam. Hal tersebut dilakukan anak untuk menunjukan sesuatu yang ia inginkan atau ingin memberitahukan sesuatu kepada kita. Berkomunikasi disini tidak hanya dalam bentuk verbal, termasuk juga body language bayi, seperti gerak tangannya ketika menunjuk, mengajak dan menolak. Misalnya, ketika ia ingin bermain di luar rumah, si kecil menarik-narik tangan kita sambil menunjuk kearah luar. Sontak, meskipun tidak paham apa yang ia ucapkan tapi karena gerakan tubuhnya kita memahami maksud dan keinginannya.

Kemampuan sosial anak juga dapat dikatakan bagus jika dilihat dari reaksi yang ia tunjukan pada orang terdekat disekitarnya. Reaksi tersebut dapat berupa reaksi positif dan negatif. Misalnya, anak akan tersenyum dan kegirangan ketika bertemu orang tuanya, atau ia akan mencoba memanggil dengan panggilan “hey” pada saudara atau tetangga yang sering ia temui. Bahkan, reaksi negatif juga akan ia tunjukan ketika ia didekati oleh orang asing atau orang yang baru ia temui. Jika pada usia 1 tahun, si kecil belum menunjukan tanda-tanda seperti diatas, baiknya Anda konsultasikan pada Dokter Specialist Anak untuk mengetahui penyebab dan solusinya.

Baca juga : Perkembangan Sosial Anak Usia 2 Tahun

Pada usia 1 tahun, anak sedang aktif-aktifnya ya Moms. Keaktifannya dapat dilihat dari caranya bermain hingga mulut mungilnya yang tiada henti mengajak kita berceloteh, kadang seperti sedang bernyanyi, kadang juga seperti orang bercerita dan sudah bisa protes jika kita tidak meresponnya. Perkembangan sosialnya pun terlihat melalui respon si kecil terhadap sesuatu yang ia lihat atau dengar. Misalnya menggerak-gerakan badannya atau bertepuk tangan ketika mendengar suara music.

Perkembangan sosial yang baik dapat terlihat melalui sikap si kecil yang mau berbagi sesuatu dengan orang lain. Misalnya, ia berbagi makanan dengan mama-papanya, berbagi mainan bersama dengan teman seusianya. Di usianya ia memang belum memahami makna dari yang ia lakukan, namun kebiasaan berbagi ini berdampak positif untuk si kecil kedepannya.