parenting

6 Tips Melatih Disiplin Pada Anak


Disiplin adalah mata rantai dari perilaku membiasakan diri terhadap sesuatu. Pada satu kesempatan, atasan saya pernah mengatakan bahwa suatu kegiatan yang dilakukan berulang paling tidak 3 kali secara berturut-turut dalam waktu dan kondisi yang sama dengan konsisten akan menjadi satu kebiasaan, baik itu kebiasaan positif maupun kebiasaan negative. Hal ini pernah saya alami sendiri, yaitu ritual bangun pagi. Saya sengaja bangun telat dan saya lakukan selama 3 hari berturut-turut, di hari ke-empat secara tidak sengaja saya terbangun dijam yang sama. Minggu berikutnya, saya paksakan untuk bangun lebih awal selama 3 hari berturut-turut, dihari berikutnya saya terbangun dijam yang sama pula, termasuk ketergantungan bangun tidur pada alarm. Dulu saya termasuk alarm addict, yang tidak bisa bangun pagi tanpa alarm namun setelah saya coba bangun secara konsisten di jam yang sama ternyata kebiasaan tersebut terpanggil setiap hari oleh otak dan mengirimkan signal untuk bangun pagi.

anak disiplin, anak nakal, solusi murid nakal


Begitu pun pada anak-anak, daya tangkap dan daya ingatnya yang masih sangat bagus merupakan moment yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai baik, seperti disiplin salah satunya. Berikut ini adalah tips untuk melatih disiplin pada anak-anak:

 

1.    BUATLAH PERATURAN YANG JELAS DAN SIMPEL

Buatlah satu aturan yang disepakati bersama, sederhana dan mudah dimengerti. Anak-anak dibawah usia 4 tahun masih belum bisa menyerap kalimat kompleks yang disampaikan orang dewasa sehingga Anda harus menyampaikannya dengan simple. Anda bisa lakukan repetisi pengucapan larangan untuk anak usia 2-3 tahun, seperti, “tidak boleh memukul nak, tidak boleh, tidak boleh memukul”, atau Anda bisa sampaikan kalimat yang menunjukan sebab-akibat untuk anak usia 3-4 tahun seperti “tidak boleh lompat-lompat di kursi nak, kamu bisa terjatuh”.
Untuk anak usia diatas 3 tahun, Anda juga bisa sampaikan konsekwensi atau keuntungan apa yang akan hilang  jika anak melanggar peraturan tersebut.

 

2. DISIPLIN BERAWAL DARI KEBIASAAN SEHARI-HARI

Peraturan memang terkadang dirasa mengekang dan membatasi, sehingga anak-anak merasa bahwa peraturan adalah sesuatu hal yang menyebalkan. Oleh karena itu, tidak sedikit anak-anak justru malah melanggar aturan tersebut. PR untuk orangtua adalah bagaimana membuat aturan tersebut menjadi sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan. Seperti, menggosok gigi di malah hari, Anda dapat memberikan sikat gigi dengan design favorite si kecil agar ia gemar menggosok gigi. Ala bisa karena biasa, awalnya mungkin akan terpaksa namun lama-lama akan bisa dan menjadi terbiasa. Seperti, menyimpan sepatu di rak sepatu, awalnya mungkin sulit, namun ketika dibantu oleh mama menyontohkan setiap hari, maka dengan sendirinya si kecil akan mengikuti.

 

3. KETAHUI PEMICUNYA

Melarang anak untuk melakukan sesuatu yang membahayakan atau tidak sopan bukan satu-satunya cara agar ia menjadi disiplin. Carilah apa yang menjadi pemicunya, lalu bereskan pemicunya terlebih dahulu.
Anak-anak sering menggambar di semua tempat yang ia mau, seperti menggambar di dinding ruangan. Selain melarangnya, Anda harus menyimpan kuas atau pensil berwarna ditempat yang tidak bisa dijangkau si kecil dengan tujuan agar ia tidak bisa mengambil pensil warnanya sesuka hati tanpa pengawasan dari Anda. Arahkan si kecil untuk mengggambar pada kertas atau objek lain yang Anda sediakan agar ketertarikannya pada menggambar tetap tersalurkan.

 

4. KONSISTEN

Buatlah aturan yang konsisten agar anak tidak bingung. Jika hari ini A itu dilarang, maka besok A tetap dilarang. Yang perlu diingat juga adalah aturan yang diterapkan di rumah berlaku untuk Anda dan pasangan serta si kecil. Jika si kecil tidak boleh makan dan minum sambil berjalan, maka aturan tersebut juga berlaku untuk orang tua. Terkadang si kecil berusaha mengeluarkan jurus untuk merayu Anda dengan rengekannya agar kemauannya tetap dituruti namun Anda tetap harus konsisten dengan aturan yang sudah Anda terapkan di dalam rumah demi terbentuknya karakter anak yang disiplin.

 

5. TIDAK MUDAH TERPANCING EMOSI

Memang, terkadang rutinitas sebagai ibu rumah tangga atau beban mencari nafkah untuk keluarga terasa menguras tenaga sehingga ketika mendapati si kecil berperilaku yang tidak kita inginkan, emosi menjadi mudah tersulut sehingga Anda dengan mudahnya, memarahi si kecil atas perilakunya. Moms, melarang si kecil dengan penuh kemarahan tidak akan memperbaiki apapun karena si kecil hanya menangkap amarah Anda bukan maksud Anda. Tetap tenang dan sabar, kemudian bertindak cepat dan sampaikan maksud Anda dengan tegas. Beritahu si kecil dengan jelas dan tegas bahwa apa yang dilakukannya tidak baik.

Baca juga : Usia 4 Bulan, Sudahkah Si Kecil Menunjukan 5 Hal ini?

 

6. STAY POSITIVE

Setiap anak memang memiliki keunikan sendiri, termasuk perilakunya yang tak jarang membuat Anda merasa kerepotan untuk mengurusinya. Aturan tetap aturan namun si kecil nampaknya tak mengindahkan bahkan cenderung mengulangi perilaku buruknya, Stay Positive ya Moms. Ingat bahwa ia adalah buah hati Anda, seseorang yang telah Anda nantikan kehadiran selama 9 bulan. Jangan katakan kekecewaan Anda padanya, hal tersebut dapat membuatnya downdan berkecil hati. Ungkapkan kelelahan Anda pada pasangan Anda, psikolog atau ahlinya untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.

2 Comments

0
Your Cart is empty!

It looks like you haven't added any items to your cart yet.

Browse Products