Pengalaman Liburan Singkat dan Hemat di Bandung

Liburan memang jadi tren gaya hidup masyarakat jaman now. Tapi terus terang, saya dan suami bukan tipikal pasangan yang memaksakan pergi liburan saat musim liburan. Sebaliknya, kami sering pergi liburan mendadak saat orang sibuk bekerja. Alasannya, menghindari kemacetan dan biasanya jauh lebih hemat pengeluarannya.

Bisa dibilang liburan kali ini liburan singkat dan tanpa direncanakan sebelumnya. Niatnya cuti kerja 2 hari untuk istirahat di rumah eh malah jalan sampe ke Bandung. Tapi saya ngga bingung sebab Bandung punya banyak keseruan yang ditawarkan. Bahkan saya ngga perlu repot mencari hotel di Bandung hanya melalui genggaman saja.

Berangkat dari Jakarta pukul 8 pagi. Niatnya memang mau cari sarapan sampai tiba-tiba memutuskan untuk pergi ke Bandung. Perjalanan hanya ditempuh dalam waktu 3 jam saja sebab lalu lintas lancar jaya tanpa hambatan, Alhamdulilah. Sehingga, kami sudah tiba di Bandung sebelum makan siang.

.

1. Farm House

Destinasi wisata pertama yang kami singgahi yaitu Farm House yang berada di Lembang. Tiket masuknya Rp 25 ribu per orang dan parkir kendaraan Rp 10 ribu saja, sudah termasuk segelas susu segar yang bisa kita tebus. Karena hari biasa, objek wisata Farm House terbilang cukup sepi tapi masih ada pengunjung muda-mudi yang asyik berfoto.

Yups, Farm House memang cocok banget buat kamu yang liburan bersama keluarga dan anak-anak. Ada banyak spot foto lengkap dengan tempat penyewaan kostum ala Eropa. Termasuk beberapa binatang peliharaan yang bisa dilihat anak-anak. Tak lupa, saya pun mengunjungi store yang masih berada didalam area Farm House. Ada banyak cindera mata yang bisa dibeli untuk oleh-oleh.

2. Floating Market

Mengingat besok pagi harus pulang kembali ke Jakarta, saya pun tak ingin menyia-nyiakan waktu. Saya lanjutkan perjalanan menuju destinasi wisata kedua, yakni Floating Market. Floating Market ini lokasinya tak jauh dari objek wisata Kampung Gajah. Tapi karena saya tidak berniat untuk berenang dan basah-basahan, jadi pilihannya jatuh pada Pasar Apung atau Floating Market.

Harga tiket masuknya Rp 20 ribu per orang dan parkir Rp 10 ribu. Sesuai dengan namanya, layaknya pasar terapung, para pengunjung bisa makan dan jajan kuliner khas Bandung kepada penjual yang berada diatas perahu.

Saya harus menukarkan uang dengan uang pengganti yang hanya bisa berlaku disana. Setelah jajan, saya pun berkeliling dan hunting foto. Ada beberapa banyak spot foto menarik dengan latar berbeda, seperti peralatan otomotif, rumah tradisional dan view ke danau buatan langsung.

.

3. Dusun Bambu

Pertama saya harus memakirkan kendaraan di lokasi yang jaraknya agak jauh dari pintu masuk. Sebelum masuk, kita harus membayar tiket terlebih dahulu harganya Rp 30 ribu per orang dan parkir kendaraan Rp 10 ribu.

Untuk menuju lobby, saya harus naik bus wara-wiri. Setibanya disana, saya langsung ngibrit menuju sarang elang dimana saya harus melewati jembatan gantung dengan view pepohonan yang rindang. Ada juga taman kelinci berupa labirin kecil dibagian bawahnya yang cocok untuk anak-anak. Berikutnya, saya menuju kolam dengan penginapan ditepinya. Sepanjang jalan menuju kesana, saya dimanjakan dengan hamparan bunga warna-warni yang indah. Jangan khawatir kelaparan apalagi kemalaman, karena disana ada restoran dengan menu yang menggugah selera serta penginapan.

Sebelum maghrib, saya dan suami bergegas turun menuju Bandung Kota. Sengaja kami mencari penginapan di kota karena mau hunting kuliner malam hari.

.

4. Hunting Mie Tektek Bandung

Saya pun direkomendasikan petugas hotel. Di sepanjang jalan dago, tepatnya dipinggir jalan depan toko-toko ban banyak pedagang Mie Tektek yang mangkal. Tinggal pilih aja sesuka hati. Soal rasa tak perlu ditanya, udara dingin Bandung di malam hari jadi hangat dengan seporsi Mie Tektek pedas. Dimakan dipinggir jalan langsung jadi seru aja sih. Harga seporsinya Cuma Rp 15 ribu aja.

.

5. Roti Bakar Keju Madtari

Lanjut menuju Café Madtari. Tampilannya seperti rumah yang dijadikan Café sederhana gitu. Tapi ramainya luar biasa, semakin malam semakin ramai. Menu yang disajikan beragam namun didominasi oleh mie, roti yang dimix dengan keju, cokelat, telur dan aneka minuman. Toppingnya sih yang bikin ngiler, ngga kira-kira banyaknya.

.

6. Bancakan

Destinasi terakhir sebelum pulang, kami menyempatkan sarapan sekaligus makan siang di Bancakan. Bancakan yaitu tempat makan yang mengusung konsep tradisional dan self service. Jangan heran, kalau antriannya panjang terlebih menjelang makan siang. Lokasinya strategis dekat dengan perkantoran dan pusat pemerintahan. Meski tempatnya kecil, tapi banyak rombongan wisatawan yang sengaja makan siang disini.

Setelah antri panjang, giliran saya mengambil menu makanan yang sudah tersaji. Ada puluhan menu rumahan yang menggugah selera. Tutug oncom, semur jengkol, beuleum ikan peda, hingga aneka menu minuman khas pasundan. Menariknya, piring dan gelas yang digunakan semua dari seng layaknya rumah jaman dulu, masih menggunakan hawu (alat pembakaran tradisional yang masih menggunakan kayu sebagai bahan bakarnya.

.

Liburan Mudah dan Hemat dengan Traveloka

Anyway, Buibuk tak perlu bingung saat liburan dadakan seperti ini, saya pribadi hanya mengandalkan Traveloka untuk mencari penginapan hingga tiket masuk tempat wisata yang akan dituju. Selain mudah, cepat, sering ada promo juga.

Mau itu pergi bareng keluarga atau hanya berdua sekalipun bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Terlebih Traveloka memiliki banyak banget fitur dan benefit yang ditawarkan, seperti:

1. Hotel Near You

Ngga usah panik cari hotel di kota orang, tinggal klik Traveloka “Hotel Near You” yang akan memberikan rekomendasi penginapan terdekat dengan lokasi kita. Tinggal pilih fasilitas, lokasi dan budget sesuai kebutuhan tentunya.

.

2. Pay at Hotel

Setelah menemukan hotel yang sesuai, tinggal urusan bayar-membayar nih. Mau secara online by transfer atau bayar saat tiba di hotel pun bisa banget. Sebab Traveloka memungkinkan penggunanya untuk memanfaatkan fitur  Pay at Hotel atau “Bayar saat Check-in”. Memudahkan sekali bukan?

.

3. Pay Later

Kadang ada banyak hal terjadi saat liburan terlebih buat saya yang suka liburan dadakan. Misalnya, hotel budget terdekat sudah penuh. Mau ngga mau, saya harus memilih hotel dengan budget lebih, tapi gimana kalau uangnya pas-pasan dan ngga bawa Kartu Kredit?

Tenaang, Traveloka punya solusinya! Manfaatkan fitur  Pay Later atau bayar kemudian yang bisa dicicil tanpa Kartu Kredit. Tak perlu khawatir sebab Traveloka Pay Later didukung oleh Danamas yang sudah mengantongi izin resmi OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

.

4. Easy Reschedule

Berikutnya yaitu fitur Easy Reshcedule yang memungkinakan kita untuk pindah waktu menginap. Saya pribadi belum pernah menggunakan fitur ini, tapi pernah beberapa kali membantu teman mengubah tanggal menginapnya. Caranya ternyata cukup mudah, tinggal masuk aplikasi Traveloka, lalu pilih menu hotel yang akan diubah, pilih “Request Reschedule” tinggal tentukan tanggal dan pilih kamar.

Melakukan perjalanan bersama keluarga atau bahkan urusan pekerjaan sekalipun jadi mudah dengan Traveloka. Apakah kamu punya pengalaman liburan singkat juga?